Semarang (Antaranews Jateng) - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman diduga melakukan plagiarisme atas hasil penelitian yang produk ilmiahnya sama persis dengan karya skripsi bekas mahasiswa perguruan tinggi itu.

Dari penelusuran hingga Senin (2/7), hasil penelitian Fathur Rokhman yang berjudul“Kode Bahasa dalam Interaksi 
Sosial Santri: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas” tersebut diduga sama persis dengan hasil skripsi mahasiswa bernama Anif Rida.

Kesamaan tersebut diperoleh dari hasil penelusuran di dua laman perpustakaan digital Universitas Atma Jaya dan jurnal ilmiah terakreditasi nasional "LITERA" Universitas Negeri Yogyakarta.

Penelitian Anif yang berjudul “Pemakaian Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial Santri dan 
Implikasinya Bagi Rekayasa Bahasa Indonesia: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas” dipublikasikan saat Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya pada Februari 2003.

Peneletian itu bisa ditemukan pada alamat laman https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx- tabID=61&src=a&id=8827.

Sementara penelitian karya Fathur Rokhman dipublikasikan oleh laman Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya UNY pada tahun 2004.

Penelitian tersebut dapat ditelusuri melalui alamat laman https://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/6772.

Isi hingga hasil dari dua penelitian tersebut sama persis, termasuk data-data pendukungnya.

Sementara itu, Rektor Unnes yang dikonfirmasi tidak bersedia memberikan penjelasan.

Ia meminta permasalahan itu dikonfirmasikan ke bagian humas Unnes.

Terpisah, Kepala UPT Humas Unnes Hendi Pratama mengatakan belum ada aduan resmi masyarakat berkaitan dengan masalah itu.

"Kalau memang terjadi hal semacam itu seharusnya sudah ada penyelidikan dari kementerian," katanya.

Ia menyebut tidak ada tim dari Kementerian Riset Dikti yang datang ke Unnes untuk melakukan investigasi.

Selain itu, ia menilai kesamaan pada dua artikel tidak bisa langsung disebut sebagai plagiarisme.

"Perlu penyelidikan resmi dan itu biasanya butuh waktu lama," katanya.

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024