Klaten (Antaranews Jateng) - Ratusan tim ikut memeriagkan "Festival Gethek Rowo Jombor" dalam rangka perayaan Grebek Syawalan 2018 yang digelar di Rowo Jombor Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Selasa.
Menurut Camat Bayat Edi Purnomo liburan syawal yang dikenal dengan "bakdo kupat" (Jawa) dimeriahkan dengan kegiatan Festival Gethek tradisional di Rowo Jombor Klaten yang disambut antusias oleh masyarakat Klaten.
Edi Purnomo mengatakan jumlah peserta atau tim yang memgikuti Festival Gethek Rowo Jombor mencapai 180 tim dengan perincian tim putra/putri umum sebanyak 52 tim perwakilan kecamatan se-Klaten, tim anggota Koramil, Polsek masing-masing sebanyak 26 tim, organisasi perangkat daerah (OPD) ?sebanyak 22 tim, pelajar putra/putri 52 tim, dan ?perwakilan desa se-Klaten sebanyak 18 tim.?
"Festival Gethek Rowo Jombor digelar setelah mereka secara bergotong royong membersihkan tanaman enceng gondok yang menutupi rawa, dan sekarang menjadi indah untuk objek wisata," kata Edi.
Bupati Klaten Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan Festival Gethek antara lain untuk menanamkan rasa cinta wisata bahari sebagai negara kepulauan, dan juga mendukung pelestarian gethek tradisional di Kabupaten Klaten.
Sri Mulyani berharap dengan Festival Gethek tersebut mampu menjadi ciri khas Rowo Jombor, sehingga menarik wisatawan apalagi momentnya sangat tepat setelah gerakan pembersihan enceng gondok, yang akan dilanjutkan penataan rawa dengan menata warung apung, karamba, pemancingan,dan langkah langkah lain.
Selain itu, pihaknya juga berharap masyarakat terus kompak bersama-sama pemerintah, dan komunitas bekerja sama, bergotong-royong agar segera terwujud Rowo Jombor yang lebih baik dapat memberikan manfaat banyak kepada masyarakat luas.
Pada kegiatan tersebut juga melibatkan puluhan petugas dari relawan berbagai organisasi dan komunitas seperti Semut Geni Klaten, Kokam, Muhamadiyah, Senkom, Banser, PMI, Relawan Info Seputar Wedi, tim Sarda Klaten, BPBD, BBWS Bengawan Solo, TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP kabupaten setempat.
Menurut Camat Bayat Edi Purnomo liburan syawal yang dikenal dengan "bakdo kupat" (Jawa) dimeriahkan dengan kegiatan Festival Gethek tradisional di Rowo Jombor Klaten yang disambut antusias oleh masyarakat Klaten.
Edi Purnomo mengatakan jumlah peserta atau tim yang memgikuti Festival Gethek Rowo Jombor mencapai 180 tim dengan perincian tim putra/putri umum sebanyak 52 tim perwakilan kecamatan se-Klaten, tim anggota Koramil, Polsek masing-masing sebanyak 26 tim, organisasi perangkat daerah (OPD) ?sebanyak 22 tim, pelajar putra/putri 52 tim, dan ?perwakilan desa se-Klaten sebanyak 18 tim.?
"Festival Gethek Rowo Jombor digelar setelah mereka secara bergotong royong membersihkan tanaman enceng gondok yang menutupi rawa, dan sekarang menjadi indah untuk objek wisata," kata Edi.
Bupati Klaten Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan Festival Gethek antara lain untuk menanamkan rasa cinta wisata bahari sebagai negara kepulauan, dan juga mendukung pelestarian gethek tradisional di Kabupaten Klaten.
Sri Mulyani berharap dengan Festival Gethek tersebut mampu menjadi ciri khas Rowo Jombor, sehingga menarik wisatawan apalagi momentnya sangat tepat setelah gerakan pembersihan enceng gondok, yang akan dilanjutkan penataan rawa dengan menata warung apung, karamba, pemancingan,dan langkah langkah lain.
Selain itu, pihaknya juga berharap masyarakat terus kompak bersama-sama pemerintah, dan komunitas bekerja sama, bergotong-royong agar segera terwujud Rowo Jombor yang lebih baik dapat memberikan manfaat banyak kepada masyarakat luas.
Pada kegiatan tersebut juga melibatkan puluhan petugas dari relawan berbagai organisasi dan komunitas seperti Semut Geni Klaten, Kokam, Muhamadiyah, Senkom, Banser, PMI, Relawan Info Seputar Wedi, tim Sarda Klaten, BPBD, BBWS Bengawan Solo, TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP kabupaten setempat.