WHO ingatkan kecanduan game sebagai masalah kesehatan mental

Selasa, 19 Juni 2018 15:32 WIB

Jakarta (Antaranews Jateng) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu bermain game atau kecanduan game memenuhi syarat sebagai masalah kesehatan mental. 

Direktur departemen kesehatan mental dan penyalahgunaan zat di WHO, Dr Shekhar Saxena, mengatakan "gangguan permainan" harus terdaftar sebagai masalah baru berdasarkan bukti ilmiah, di samping kebutuhan dan permintaan untuk perawatan masalah ini di banyak belahan dunia.

Di sisi lain, masyarakat menyambut positif keputusan WHO, dan menilai penting untuk mengidentifikasi orang-orang yang kecanduan pada permainan video karena mereka biasanya remaja atau orang dewasa muda yang tidak mencari bantuan sendiri.

Dr. Henrietta Bowden-Jones, juru bicara masalah kecanduan perilaku dari Britain's Royal College of Psychiatrists mengatakan cara terbaik mengobati kecanduan permainan biasanya dengan terapi psikologis, tetapi beberapa obat mungkin juga berhasil.

Sementara itu, Dr. Mark Griffiths, yang telah meneliti konsep gangguan permainan video selama 30 tahun, menuturkan klasifikasi baru WHO akan membantu melegitimasi masalah dan memperkuat strategi pengobatan.

"Video game seperti judi dari sudut pandang psikologis.Penjudi menggunakan uang sebagai cara menjaga skor sedangkan pemain menggunakan poin," ujar dia yang merupakan seorang profesor untuk masalah kecanduan perilaku di Nottingham Trent University itu. 

Dia menduga bahwa persentase pemain video game yang memiliki masalah kompulsif cenderung sangat kecil - kurang dari 1 persen - dan banyak orang seperti itu kemungkinan akan memiliki masalah mendasar seperti depresi, gangguan bipolar atau autisme.

Griffiths mengatakan bermain video game, bagi sebagian besar orang, lebih sekedar hiburan. 

"Orang-orang banyak bermain tetapi itu bukan kecanduan," kata dia.

Orang tua dan masyarakat harus menyadari masalah yang berpotensi membahayakan.

"Jika (video game) mengganggu fungsi yang diharapkan dari orang tersebut - apakah itu kegiatan studi, sosialisasi, - maka Anda perlu berhati-hati dan mungkin mencari bantuan," tutur Saxena seperti dilansir Time.

Baca juga: Trump tuding video game penyebab kekerasan di dunia nyata

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

PGRI Jateng ingatkan UN juga penting untuk pemetaan pendidikan

29 November 2024 22:50 Wib

Wapres Gibran ingatkan perbedaan adalah hal lumrah

27 November 2024 12:49 Wib

BPJS Ketenagakerjaan kembali ingatkan adanya Program RTW ke perusahaan

26 November 2024 19:12 Wib

DPR RI ingatkan netralitas ASN dan APH dalam Pilkada 2024

24 November 2024 16:56 Wib

KPU Jakpus ingatkan KPPS curang bisa dipecat hingga kena pidana

21 November 2024 13:43 Wib
Terpopuler

Guru gunakan kartu bilangan bantu siswa pahami pengurangan

PERISTIWA - 04 December 2024 11:21 Wib

Kuburan siswa SMK tewas ditembak polisi di Semarang akan dibongkar

PERISTIWA - 28 November 2024 22:06 Wib

Kemenkumham Jateng gelar "Exit Meeting Audit Kepatuhan Notaris"

PERISTIWA - 30 November 2024 10:01 Wib

PT SBI berdayakan petani bawang merah jaga stabilitas harga

EKONOMI - 02 December 2024 16:02 Wib

Guru Sekolah Islam Terpadu Jateng ikut pekan olahraga di Magelang

PERISTIWA - 03 December 2024 19:37 Wib