Boyolali (Antaranews Jateng) - Warga yang tinggal di kawasan lereng Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali tetap waspada kemungkinan letusan gunung berapi tersebut, saat Lebaran, kata Camat Selo Jarot Purnomo.

"Kami mengimbau warga di daerah KRB Merapi yang hendak berlebaran di kampung halaman tetap waspada memantau perkembangan Merapi," kata dia di Boyolali, Senin.

Warga setempat bisa memantau langsung kondisi puncak Merapi dan bisa meminta informasi dari instansi terkait soal perkembangannya.

Pihaknya berharap warga yang mudik ke wilayah Selo atau melintas jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) tetap berhati-hati karena jalan itu, jalur alternatif.

Setelah tiba di kampung halaman di Kecamatan Selo, pemudik juga harus selalu menjaga kesehatan karena abu erupsi Merapi bisa mengganggu terutama pernapasan dan pengelihatan.

"Kami melarang masyarakat untuk sementara mendaki Merapi sampai dinyatakan aman dalam level normal kembali. Pendakian ke puncak ditutup sejak Merapi meletus," katanya.

Menyinggung rencana kegiatan Lebaran, Jarot menjelaskan bahwa sesuai dengan keputusan pemerintah, pihaknya akan melaksanakan Shalat Idul Fitri di Lapangan Desa Samiran, Kecamatan Selo, pada Jumat (15/6).

Warga yang tinggal di KRB, seperti Desa Tlogolele, Selo, Boyolali tetap berlebaran di kampung halaman. Mereka seperti biasa setelah menjalankan Shalat Idul Fitri dan akan bersilaturahin ke sanak saudara, teman, dan yetangga.

Kepada Desa Tlogolele Widodo mengatakan warga setempat berlebaran di kampung halaman masing-masing, seperti adat Jawa. Mereka saling bermaaf-maafan usai Shalat Idul Fitri. Namun, warga tetap diminta waspada karena Merapi statusnya waspada.

"Warga Lebaran di kampung halaman dan mereka diimbau tetap waspada," kata Widodo.

Kepala BPBD Boyolali Bambanga Sinungharjo mengatakan meskipun Merapi berstatus waspada, warga Tlogolele sudah tidak ada di tempat pengungsian sementara. Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.

Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi mengatakan pada pemudik yang mengarah ke Magelang dan sekitarnya dapat memanfaatkan jalur alternatif SSB ketika kondisi Merapi masih aman dan tidak terjadi erupsi.

"Pemudik selama tidak terjadi gangguan Merapi, jalur itu bisa digunakan dan kondisi jalan cukup mulus," katanya.
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024