Kudus (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berencana menyiapkan 10,12 ton beras dan 11,25 ton gula pasir yang akan dijual dengan harga murah pada kegiatan pasar murah yang digelar mulai 7-8 Juni 2018 di sembilan desa di Kudus.

"Kegiatan pasar yang bakal digelar di sejumlah desa di Kabupaten Kudus itu, juga menyediakan minyak goreng kemasan sebanyak 12,1 ribu liter," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Rabu.

Jika sebelumnya pasar murah digelar di setiap kantor kecamatan, katanya, untuk tahun ini dipilih di balai desa untuk lebih mendekatkan kepada masyarakat.

Ketiga komoditas kebutuhan pokok masyarakat tersebut, katanya, dijual murah karena disubsidi pemkab masing-masing.

Adapun anggaran yang disiapkan untuk mendukung kegiatan pasar murah tersebut mencapai puluhan juta.

Harga jual komoditas yang ditawarkan, yakni untuk beras sekelas beras super rencananya ditawarkan berkisar Rp8.000 per kg dan gula Rp9.000/kg.

Sementara harga minyak goreng kemasan, kata dia, rencananya dijual dengan harga Rp11.000 per liter.

Digelarnya pasar murah di tingkat desa tersebut, dia berharap, masyarakat di pedesaan benar-benar bisa menikmati komoditas murah tersebut.

Selain itu, kegiatan pasar murah tersebut juga untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu yang ada di sembilan kecamatan selama bulan puasa.

Nantinya, lanjut dia, masing-masing kecamatan dari sembilan kecamatan yang ada di Kudus akan mendapatkan jatah beras, gula dan minyak goreng secara merata.

Kegiatan pasar murah, kata dia, juga digelar di Lapangan Rendeng Kudus yang dilaksanakan oleh Polres Kudus.

Di lokasi tersebut, katanya, tidak hanya tersedia tiga komoditas unggulan, seperti minyak goreng, gula dan beras, melainkan tersedia pula telur yang dijual dengan harga Rp17.000/kg.

Lokasi pasar murah yang cukup strategis, membuat daya tarik tersendiri sehingga setiap loket komoditas terjadi antrean cukup panjang.

Wiwik, salah seorang warga mengakui harga komoditas yang dijual memang cukup murah, dibandingkan di pasaran.

Ia mencontohkan untuk harga telur ayam di pasaran bisa mencapai Rp23.000/kg, sedangkan di lokasi pasar murah hanya dijual Rp17.000/kg.

Kurang dari satu jam, semua komoditas pokok masyarakat yang disediakan langsung habis terjual.

Antrean panjang juga terlihat saat warga hendak membeli elpiji 3 kg karena harga jualnya hanya Rp16.000 per tabung, sedangkan di pasaran bisa mencapai Rp20.000 lebih per tabungnya.

Munsirah membenarkan bahwa di warung rumahan harga jual elpiji 3 kg bisa mencapai Rp20.000 lebih per tabungnya, sedangkan di lokasi pasar murah hanya Rp16.000 sehingga wajar diperebutkan. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024