Magelang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengimbau berbagai kalangan masyarakat setempat untuk merayakan Hari Lebaran 2018 secara sederhana namun tidak kehilangan makna atas Idul Fitri tahun ini.

"Rayakan Idul Fitri tahun ini sesederhana mungkin dan sesuai dengan kemampuan, jangan berrlebihan," katanya di Magelang, Selasa, di sela pembukaan pasar murah menjelang Lebaran 2018 di Alun-Alun Kota Magelang, Jawa Tengah.

Ia mengingatkan masyarakat bahwa banyak kebutuhan yang harus dipenuhi pada Juli mendatang, termasuk terkait dengan tahun ajaran baru yang hendak dimasuki para siswa sekolah.

Kebutuhan untuk anak sekolah yang memasuki tahun pelajaran baru, ujar dia, tentu tidak sedikit biayanya.

Dalam berbagai pertemuan, ujar dia, imbauan kepada masyarakat untuk merayakan Lebaran tahun ini secara sederhana juga disampaikannya.

Ia juga berpesan kepada kalangan aparatur sipil negera di kota setempat untuk memanfaatkan secara cermat gaji ke-13 sekaligus tunjangan hari raya.

"Untuk ASN, kalau berbelanja secukupnya saja. Jangan sampai karena menerima gaji ke-13 dan THR, lalu belanjanya berlebihan," ujar dia.

Terkait dengan pasar murah yang diselenggarakan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Pemkot Magelang, Wali Kota Sigit mengharapkan kegiatan itu dapat membantu warga dari kalangan tidak mampu dalam memenuhi berbagai kebutuhan Lebaran.

Ia mengatakan pasar murah tersebut bukan sekadar kegiatan rutin setiap tahun menjelang Lebaran, akan tetapi harus diselenggarakan secara cerdas untuk membantu mereka dari kalangan tidak mampu.

"Tapi harus mampu dan cerdas diperuntukkan bagi saudara-saudara yang memang membutuhkan serta mengharapkan harga murah dan terjangkau," kata dia.

Berbagai barang yang dijual di pasar murah tersebut, khususnya sembako, katanya, harus sudah diseleksi dengan baik sehingga tetap layak jual dan layak konsumsi.

Kepala Diskoperindag Pemkot Magelang Sri Retno Murtiningsih mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan dengan 76 gerai yang menjual aneka barang kebutuhan Lebaran, seperti  sembako, pakaian, kue, boneka, dan sayuran.

Selain itu, katanya, penjualan paket sembako dan barang lain dengan harga yang lebih murah ketimbang harga di pasar umum.

Ia mencontohkan tentang paket sembako dengan harga murah, yakni Rp20.000 sedangkan nilai sebenarnya Rp50.000 per paket karena adanya kebijakan subsidi.

"Kami sudah menekankan kepada pedagang supaya harganya lebih murah daripada harga biasanya. Ini tujuannya agar warga dari kalangan kurang mampu bisa terbantu membelinya. Yang biasanya harga promo di mal, sekarang warga bisa membeli juga dengan harga promo di pasar murah ini," katanya.

Stan Gabungan Organisasi Wanita Kota Magelang dalam kegiatan selama 5-6 Juni 2018 itu menyediakan 300 paket bahan kebutuhan pokok berupa beras (2,5 kilogram), minyak goreng (satu liter), gula pasir (satu kilogram), mi instan (dua bungkus), dan dua potong baju layak pakai untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat melalui kupon.

Gerai Gabungan Wanita Gereja Magelang menyalurkan 100 paket sembako yang masing-masing berupa mi instan, gula pasir, teh, minyak goreng, dan kecap, secara gratis kepada masyarakat melalui sistem kupon.

Stan Dharma Wanita Persatuan Kota Magelang menyediakan 20 karung pakaian layak pakai. Pakaian tersebut dikemas menggunakan plastik dan dijual dengan harga bervariasi antara Rp5.000-Rp20.000 di mana setiap paket berisi dua hingga tiga potong pakaian. (hms)

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024