Semarang (Antaranews Jateng) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana memastikan parapet Sungai Sringin yang jebol sepanjang 50 meter yang sempat menyebabkan banjir di Kaligawe sudah tertangani sekarang.

         "Begini, itu sebenarnya parapet lama di Sungai Sringin ketika masih dikelola Pemerintah Kota Semarang. Konstruksinya berupa pasangan batu," kata Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Ruziyatno di Semarang, Jumat.

         Sebagaimana diwartakan, banjir tinggi menggenangi kawasan Kaligawe Semarang, Rabu (23/5), mulai depan kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Terminal Terboyo, hingga Kawasan Industri Terboyo.

         Hingga Kamis (24/5) sore, genangan air di sepanjang jalan menuju Kawasan Industri Terboyo Semarang masih cukup tinggi, termasuk ke permukiman penduduk, tetapi sekarang ini sudah mulai surut dan kering.

         Ruhban menjelaskan banjir yang menggenangi kawasan Kaligawe Semarang itu diakibatkan parapet Sungai Sringin yang rontok karena tidak kuat menahan tingginya rob, limpasan air pasang laut ke darat.

         "Sebenarnya, elevasi parapet lama di Sungai Sringin itu sudah tinggi, yakni 1,5 meter. Tetapi, kebetulan rob kemarin itu tinggi sekali sampai 1,7 m. Jadi, parapetnya kayak digoyang-goyang," ungkapnya.

         Bahkan, diakuinya, ketinggian rob melebihi ketika terjadi Badan Cempaka beberapa waktu dengan ketinggian hanya 1,5-1,6 meter, tetapi tidak mengetahui fenomena penyebab tingginya rob tersebut.

         "Ketika Badai Cempaka dulu robnya hanya setinggi 1,5 meter, tetapi kemarin bisa sampai 1,7 meter. Saya enggak tahu ini karena fenomena alam apa. Karena parapet sungai rontoh, air melimpas ke jalan," ujarnya.

         Akan tetapi, ia mengatakan sekarang ini parapet yang rontok sepanjang 50 m di Sungai Sringin itu sudah ditimbun dengan tanah dengan bantuan alat berat untuk menahan rob dan sifatnya hanya sementara.

         "Untuk antisipasi dalam waktu dekat ini, kami akan pasangi "sand bag" (karung pasir) sebanyak tiga lapis sehingga tingginya di atas 1,7 m. Mudah-mudahan, robnya tidak lebih tinggi dari kemarin," ucapnya, berharap.

         Ke depan, kata dia, BBWS yang sekarang ini membawahi pengelolaan Sungai Sringin sudah merancang pembangunan parapet dengan konstruksi bangunan tetap bertiang pancang dengan ketinggian 2,75 cm.

         "Jadi, parapet tiang pancang kayak model di sungai di Tanah Mas. Targetnya, tahun ini selesai. Nanti, kan terbagi pengerjaannya dalam dua paket, yakni Sungai Sringin dan Sungai Tenggang," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024