Magelang (Antaranews Jateng) - Para pengunjung tempat pengamatan Gunung Merapi di Pos Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mendengarkan suara gemuruh selama beberapa saat ketika terjadi letusan freatik lanjutan gunung berapi tersebut, Kamis, pukul 10.48 WIB.

Belasan orang, baik warga, petugas kepolisian, maupun jajaran petugas dari Puskesmas Dukun, Kabupaten Magelang, sedang berada di pos pengamatan Merapi di Babadan, ketika terjadi letusan freatik yang kedua pada Kamis, setelah pada sekitar pukul 02.56 WIB terjadi hal serupa dengan ketinggian kolom asap mencapai ketinggian sekitar 6.000 meter.

Petugas pengamat Merapi di Pos Babadan Triyono mengatakan letusan freatik pukul 10.48 WIB selama dua menit dengan ketinggian kolom 1.500 meter.

"Arah angin ke barat," ujar dia.

Secara visual puncak Gunung Merapi tidak tampak karena tertutup kabut tebal, akan tetapi Triyono juga mendengar secara langsung suara gemuruh dari puncak tersebut, dan kemudian ia terlihat mengecek aktivitas Merapi itu melalui beberapa perangkat di dalam pos.

Jarak Pos Babadan hingga puncak Merapi sekitar 4,4 kilometer. Pos itu di barat daya puncak Merapi.

Ia juga mengatakan sejak terjadi letusan freatik yang pertama pada Jumat (18/5) pagi, Pos Babadan menjadi tempat warga turut menyaksikan situasi puncak Merapi dan mendapatkan keterangan langsung dari petugas pengamat Merapi.

Masyarakat yang mengunjungi Pos Babadan, selain dari sekitar pos itu, juga dari beberapa tempat di Magelang, dan Sleman (Yogyakarta) bagian barat.

Sebanyak dua warga dari Desa Sorolanan, Kecamatan Sawangan, Davin (20) dan Syafii (20) menyatakan kaget tapi juga heran ketika berada di pos setempat, mendengar suara gemuruh tanda letusan freatik.

"Ternyata suaranya seperti itu ya," katanya.

Status aktivitas Gunung Merapi dinaikkan dari normal menjadi waspada sejak Senin (21/5) menjelang tengah malam, setelah sejak Jumat (18/5) terjadi letusan freatik berulang-ulang.

Letusan freatik mengakibatkan hujan abu di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang, sedangkan pihak Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) setempat didukung para relawan melakukan berbagai langkah, termasuk membagikan masker kepada masyarakat.

Berdasarkan pemantauan, masyarakat di kawasan lereng barat Merapi di Kabupaten Magelang beraktivitas seperti biasa, antara lain mencari rumput untuk ternak sapi, mencari kayu bakar, mengelola tanaman sayuran. Selain itu, anak-anak tetap berangkat sekolah dan aktivitas masyarakat di Pasar Talun Kecamatan Dukun juga normal.

Pewarta : Maximianus Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024