Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan terus berupaya mewujudkan santri berkualitas yang nantinya dapat turut serta dalam pembangunan perekonomian dalam negeri.

Harapannya ke depan para lulusan pondok pesantren dapat mengembangkan industri di tengah-tengah masyarakat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah M Arif Sambodo di Solo, Selasa.

Ia mengatakan melihat jumlah pondok pesantren, santri, dan kiai di Indonesia merupakan potensi besar yang harus dimaksimalkan. Berdasarkan catatan Pemprov Jateng, saat ini jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai sekitar 5.850 pondok pesantren.

"Sedangkan jumlah santrinya lebih dari 578.000 santri dan diasuh oleh lebih dari 50.000 kiai. Ini merupakan potensi yang sangat besar untuk memajukan sektor ekonomi di Indonesia," katanya.

Terkait hal itu, dikatakannya, pemerintah berjanji untuk merangkul dan memberikan bantuan serta pendampingan.?

"Di antaranya kami akan memberikan pelatihan strategi marketing dan perbankan syariah. Tujuannya agar mereka bisa menjadi profesional di bidang industri ini," katanya.?

Selain itu, pihaknya berharap dengan keterlibatan para santri dalam pembangunan ekonomi dalam negeri dapat mewujudkan kemandirian industri nasional yang berbasis ekonomi syariah.?

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berupaya menggandeng para santri di Indonesia untuk dapat merealisasikan peta jalan era industri 4.0 yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Langkah ini kami pandang tepat karena para santri merupakan generasi muda yang berpendidikan, memiliki integritas tinggi, dan mental yang tangguh. Diharapkan mereka mampu memberikan kontribusi pada pembangunan bangsa dan perekonomian nasional," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024