Solo (Antaranews Jateng) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Tengah bersama Dinas Perdagangan Kota Surakarta menggelar inspeksi mendadak di Pasar Nongko, Solo, Jumat, dengan hasil mendapati makanan mengandung formalin.

Tim BPOM bersama Dinas Perdagangan Surakarta merazia dengan mengambil beberapa sampel untuk dicek laboratorium mengenai kelayakan makanan yang dijual di pasar itu.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo, Tim BPOM melakukan sidak untuk pengawasan khusunya makanan di pasar-pasar tradisional pada bulan Ramadhan ini.

Tim saat sidak di Pasar Nongko Solo, kata Subagiyo, ada temuan dari 10 sampel yang sudah diuji oleh petugas laboratorium BPOM, makanan yang mengandung formalin, yakni ikan teri nasi.

"Kami segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta untuk menindaklanjuti temuan makanan berformalin itu," kata Subagiyo.

Menurut dia,  Dinas Perdagangan tidak memiliki wewenang melakukan penyitaan makanan  mengandung formalin itu.    

Kendati demikian, pihaknya mengimbau para pedagang dalam menjual makanan yang layak dikonsumsi atau mengandung bahan mengawet kimia untuk masyarakat.  

Selain itu, pihaknya juga berharap masyarakat lebih waspada dalam memilih makanan yang sehat untuk dikunsumsi.

"Kami berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Satgas Pangan, Tim Pengendali Inflasi Daerah. TPID setempat dalam mengawasi kelayakan, ketersediaan, hingga harga komoditas pangan di pasar-pasar menjelang Lebaran," katanya.

Petugas Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Jateng, Tri Nobitarini,  menjelaskan  telah mengambil 50 sampel makanan di Pasar Nongko Solo, dan 10 di antaranya, sudah diuji.

Menurut Tri, dari 10 sampel tersebut pihaknya menemukan teri nasi mengandung formalin dengan warna ungu saat dimasukan dalam tabung berisi cairan kimia., sedangkan sampel lain sepertu kerupuk mengandung bahan pewarna.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menghindari membeli makanan yang warnanya mencolok karena ada kemungkinan besar mengandung bahan pewarna. 


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024