Solo (Antaranews Jateng) - Perkumpulan Masyarakat Surakarta mengajak warga Kota Solo menciptakan situasi kondusif untuk menghindari terjadinya konflik.
"Pada kegiatan Refleksi Mei beberapa waktu lalu, saya juga sampaikan agar masyarakat terus menjaga Solo secara kekeluargaan. Kita punya kewajiban bahwa aman atau tidaknya kota ini menjadi tanggung jawab kita semua," kata Ketua Humas PMS Sumartono Hadinoto di Solo, Minggu.
Ia berharap dengan situasi yang lebih kondusif, tidak terjadi pengeboman di rumah ibadah seperti yang terjadi di Kota Surabaya pada Minggu pagi.
"Pada prinsipnya semua kalangan harus waspada. Yang melakukan sesuatu tidak baik pasti mencari kelengahan kita. Menutup kelengahan itu tidak cukup hanya slogan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah kita tanggap dengan situasi yang ada di sekitar," katanya.
Dari sisi keagamaan, pihaknya memastikan selalu terjalin komunikasi yang baik di Forum Damai Antarlintas Umat Beragama dan Solo Bersama Selamanya.
"Kami hanya ingin menyampaikan bahwa dampak negatif konflik yaitu yang dirugikan adalah banyak orang. Pada dasarnya konflik diciptakan karena kepentingan tertentu, kalau hanya diam atau tidak meningkatkan kewaspadaan maka akan ada banyak peluang yang terjadi di Solo," katanya.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menyatakan keprihatinannya atas terjadinya bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya.
"Untuk menghindari hal ini kami mengajak warga Solo agar menciptakan Kota Solo aman dan kondusif bagi siapapun," katanya.
Selain itu, ia juga meminta lurah dan camat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Selalu koordinasi ke Ketua RT dan RW yang ada di masing-masing wilayah, seperti misalnya kewajiban lapor untuk tamu yang menginap minimal 1x24 jam," katanya.
"Pada kegiatan Refleksi Mei beberapa waktu lalu, saya juga sampaikan agar masyarakat terus menjaga Solo secara kekeluargaan. Kita punya kewajiban bahwa aman atau tidaknya kota ini menjadi tanggung jawab kita semua," kata Ketua Humas PMS Sumartono Hadinoto di Solo, Minggu.
Ia berharap dengan situasi yang lebih kondusif, tidak terjadi pengeboman di rumah ibadah seperti yang terjadi di Kota Surabaya pada Minggu pagi.
"Pada prinsipnya semua kalangan harus waspada. Yang melakukan sesuatu tidak baik pasti mencari kelengahan kita. Menutup kelengahan itu tidak cukup hanya slogan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah kita tanggap dengan situasi yang ada di sekitar," katanya.
Dari sisi keagamaan, pihaknya memastikan selalu terjalin komunikasi yang baik di Forum Damai Antarlintas Umat Beragama dan Solo Bersama Selamanya.
"Kami hanya ingin menyampaikan bahwa dampak negatif konflik yaitu yang dirugikan adalah banyak orang. Pada dasarnya konflik diciptakan karena kepentingan tertentu, kalau hanya diam atau tidak meningkatkan kewaspadaan maka akan ada banyak peluang yang terjadi di Solo," katanya.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menyatakan keprihatinannya atas terjadinya bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya.
"Untuk menghindari hal ini kami mengajak warga Solo agar menciptakan Kota Solo aman dan kondusif bagi siapapun," katanya.
Selain itu, ia juga meminta lurah dan camat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Selalu koordinasi ke Ketua RT dan RW yang ada di masing-masing wilayah, seperti misalnya kewajiban lapor untuk tamu yang menginap minimal 1x24 jam," katanya.