Semarang (Antaranews Jateng) - Ketua Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Provinsi Jawa Tengah Ahmadi berjanji membawa provinsi ini meraih medali emas pada PON 2020 di Papua.
Hal tersebut disampaikan Ahmadi usai dilantik sebagai Ketua Pelti Jawa Tengah Periode 2017-2022 di Semarang, Sabtu.
Menurut dia, pada PON 2016 Jawa Tengah sama sekali tidak memperoleh medali pada cabang olahraga ini.
"Justru yang meraih medali petenis asal Jawa Tengah yang tidak mewakili Jawa Tengah," Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah ini.
Oleh karena itu, Ahmadi siap meningkatkan prestasi tenis Jawa Tengah melalui pembinaan dan kompetisi yang berkelanjutan.
"Koordinasi antardaerah dan klub, menjaga suasana kebersamaan, suasana kompetisi," katanya.
Ia optimistis Jawa Tengah akan mampu meraih emas pada PON 2020 mendatang.
Sementara Ketua Umum PS Pelti Rildo Ananda Anwar mengakui kondisi tenis lima tahun terakhir sangat memprihatinkan.
Hal tersebut, lanjut dia, dilihat dari jumlah pertandingan sangat minim.
"Atlet merasa harua berjuang sendiri," tambahnya.
Oleh karena itu, kata dia, para pengurus yang baru dilantik ini harus memiliki pengorbanan untuk memajukan dunia tenis Indonesia.
Ia berjanji menambahkan jumlah pertandingan sebagai sarana untuk mengukur prestasi.
Hal tersebut disampaikan Ahmadi usai dilantik sebagai Ketua Pelti Jawa Tengah Periode 2017-2022 di Semarang, Sabtu.
Menurut dia, pada PON 2016 Jawa Tengah sama sekali tidak memperoleh medali pada cabang olahraga ini.
"Justru yang meraih medali petenis asal Jawa Tengah yang tidak mewakili Jawa Tengah," Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah ini.
Oleh karena itu, Ahmadi siap meningkatkan prestasi tenis Jawa Tengah melalui pembinaan dan kompetisi yang berkelanjutan.
"Koordinasi antardaerah dan klub, menjaga suasana kebersamaan, suasana kompetisi," katanya.
Ia optimistis Jawa Tengah akan mampu meraih emas pada PON 2020 mendatang.
Sementara Ketua Umum PS Pelti Rildo Ananda Anwar mengakui kondisi tenis lima tahun terakhir sangat memprihatinkan.
Hal tersebut, lanjut dia, dilihat dari jumlah pertandingan sangat minim.
"Atlet merasa harua berjuang sendiri," tambahnya.
Oleh karena itu, kata dia, para pengurus yang baru dilantik ini harus memiliki pengorbanan untuk memajukan dunia tenis Indonesia.
Ia berjanji menambahkan jumlah pertandingan sebagai sarana untuk mengukur prestasi.