Klaten (Antaranews Jateng) - Sebanyak 24 pelukis Paguyuban Seni Rupawan Klaten menggelar pameran lukisan bertajuk "Teduh Dalam Harmoni Warna", di galeri seni Monumen Juang 45 Klaten, Jawa Tengah.
Ketua Umum Pasren Karang Sasangka di sela pameran di Klaten, Sabtu, mengatakan pemilihan tema "Teduh Dalam Harmoni Warna" untuk memberikan keteduhan pada suasana masyarakat yang saat ini terasa memanas terlebih saat ini merupakan tahun politik.
"Melalui pameran yang akan digelar selama 28 April hingga 6 Mei 2018 ini kami mengharapkan suasana yang aman, nyaman, damai, dan tenteram dalam situasi dan kondisi masyarakat yang sudah mulai 'memanas' menjelang pemilu mendatang," ujarnya.
Sebanyak 67 lukisan yang dipamerkan kali ini, sesuai dengan misi yang diharapkan memberikan kesejukan suasana di masyarakat maka sebagian besar karya anggota Pasren menampilkan tema keindahan alam Indonesia, kehidupan masyarakat pedesaan, kehidupan satwa, kaligrafi, hingga dekorasi.
Beberapa seniman yang terlibat dalam pameran yang digelar Pasren setiap tahun tersebut, antara lain Karang Sasangka, Cak Min Mustakim, Ansori, Bambang D.P., Endro Sutopo, Kus Indra, Agus Mudzakir, dan Ibnu Wibowo.
Karang Sasangka mengatakan jumlah karya maupun seniman yang terlibat dalam pameran tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, hal yang lebih menggembirakan kali ini, semua pelukis yang terlibat dalam pameran itu dari Klaten, dan tak ada dari luar daerah itu.
Salah satu karya putra seniman Rustamadji itu, yakni "Pisang Mmasak di Pohon|" dengan gaya realis berupa setandan buah pisang yang mulai menguning dan siap dipanen dari pohonnya, dengan latar belakang sebuah gunung.
Pada lukisan berjudul "Transaksi", Endra Sutapa menampilkan dua perempuan sedang melakukan jual beli sayuran di samping sebuah rumah berdinding bambu khas pedesaan.
Selain karya-karya lukis, terdapat sebuah patung berbahan fiber glas berjudul "Kuda" menampilkan kepala seekor kuda berwarna putih.
Dalam usianya yang ke-27, menurut Karang Sasangka, Pasren akan terus berkomitmen menggelar pameran lukisan, setidaknya sekali dalam setahun guna memberikan pendidikan kepada pelajar, hiburan kepada masyarakat, serta memotivasi pelakunya untuk selalu kreatif berkarya dan meningkatkan kualitas hasil karyanya.
"Kami ingin memberi setetes air buat pelepas dahaga bagi para pemerhati dan pecinta seni, terutama di Klaten," katanya.
Ketua Umum Pasren Karang Sasangka di sela pameran di Klaten, Sabtu, mengatakan pemilihan tema "Teduh Dalam Harmoni Warna" untuk memberikan keteduhan pada suasana masyarakat yang saat ini terasa memanas terlebih saat ini merupakan tahun politik.
"Melalui pameran yang akan digelar selama 28 April hingga 6 Mei 2018 ini kami mengharapkan suasana yang aman, nyaman, damai, dan tenteram dalam situasi dan kondisi masyarakat yang sudah mulai 'memanas' menjelang pemilu mendatang," ujarnya.
Sebanyak 67 lukisan yang dipamerkan kali ini, sesuai dengan misi yang diharapkan memberikan kesejukan suasana di masyarakat maka sebagian besar karya anggota Pasren menampilkan tema keindahan alam Indonesia, kehidupan masyarakat pedesaan, kehidupan satwa, kaligrafi, hingga dekorasi.
Beberapa seniman yang terlibat dalam pameran yang digelar Pasren setiap tahun tersebut, antara lain Karang Sasangka, Cak Min Mustakim, Ansori, Bambang D.P., Endro Sutopo, Kus Indra, Agus Mudzakir, dan Ibnu Wibowo.
Karang Sasangka mengatakan jumlah karya maupun seniman yang terlibat dalam pameran tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, hal yang lebih menggembirakan kali ini, semua pelukis yang terlibat dalam pameran itu dari Klaten, dan tak ada dari luar daerah itu.
Salah satu karya putra seniman Rustamadji itu, yakni "Pisang Mmasak di Pohon|" dengan gaya realis berupa setandan buah pisang yang mulai menguning dan siap dipanen dari pohonnya, dengan latar belakang sebuah gunung.
Pada lukisan berjudul "Transaksi", Endra Sutapa menampilkan dua perempuan sedang melakukan jual beli sayuran di samping sebuah rumah berdinding bambu khas pedesaan.
Selain karya-karya lukis, terdapat sebuah patung berbahan fiber glas berjudul "Kuda" menampilkan kepala seekor kuda berwarna putih.
Dalam usianya yang ke-27, menurut Karang Sasangka, Pasren akan terus berkomitmen menggelar pameran lukisan, setidaknya sekali dalam setahun guna memberikan pendidikan kepada pelajar, hiburan kepada masyarakat, serta memotivasi pelakunya untuk selalu kreatif berkarya dan meningkatkan kualitas hasil karyanya.
"Kami ingin memberi setetes air buat pelepas dahaga bagi para pemerhati dan pecinta seni, terutama di Klaten," katanya.