Semarang (Antaranews Jateng) - Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mengajak kalangan mahasiswa mengembangkan "startup" (usaha rintisan) bidang industri pangan untuk mendukung program ketahanan pangan.

"Ini baru kami adakan kali pertama untuk mengembangkan salah satu aplikasi bisnis menyasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto di Semarang, Selasa.

Hal tersebut diungkapkannya di sela "Roadshow Jamkrindo Startup Challenge 2018" yang berlangsung di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (undip) Semarang.

Randi menjelaskan kalangan kampus, terutama mahasiswa perlu didorong untuk berinovasi mengembangkan bisnis agar nantinya tidak bergantung pada pemerintah dalam mencari lapangan pekerjaan.

"Kalau `startup`-nya berhasil, mereka justru bisa menciptakan lapangan kerja. Kami sudah bekerja sama juga dengan dua lembaga financial technology (fintech), yakni Amartha dan Investree.

Artinya, kata dia, terjadi keberlanjutan pembiayaan kredit untuk "startup" industri makanan yang dikembangkan, dan tidak hanya mahasiswa, melainkan dari peserta yang dijaring terbuka.

"Roadshow" di Undip Semarang itu, kata dia, merupakan yang kedua setelah di Code Margonda, Depok (4/4) lalu, dilanjutkan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (18/4), Surabaya, dan Jakarta.

"Sampai saat ini, sudah ada 79 pendaftar "Jamkrindo Startup Challenge 2018". Tetapi, yang sudah melengkapi berkas-berkas persyaratan sekitar 29 peserta. Ini masih terus bertambah," katanya.

Industri makanan, kata dia, dipilih sebagai tema penyelenggaraan perdana kompetisi "startup" itu karena untuk menyinkronkan dengan program pemerintah terkait dengan ketahanan pangan.

"Industri makanan kan luas sekali. Yang punya `startup` pengolahan bahan pangan, bisa juga ikut. Namun, hanya kalangan UMKM yang boleh ikut, bukan korporasi besar," jelasnya.

Untuk penilaian pemenang, kata dia, antara lain didasarkan dari prospek bisnisnya, inovasi, hingga kemampuan berakselerasi secara cepat yang nantinya akan dinilai oleh evaluator eksternal.

"Hadiahnya senilai Rp300 juta yang akan diberikan kepada tiga `startup` pemenang. Kami sudah buka registrasi `online`, nanti diseleksi masuk semi final, kemudian bersaing di final," kata Randi.

Sementara itu, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama mengapresiasi kompetisi "startup" yang digelar Jamkrindo untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda, utamanya mahasiswa.

"Kerja itu tidak harus jadi anak buah. Namun, kami justru dorong jadi pemimpin-pemimpin di bidang wiraswasta. Hasilnya justru lebih banyak," kata Guru Besar Fakultas Hukum Undip itu.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024