Batang (Antaranews Jateng) - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen Polisi Syafruddin mengatakan bahwa Polri sudah memetakan sejumlah titik rawan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala daerah Serentak 2018.

"Ada daerah rawan seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Kalimantan Barat dan sejumlah daerah-daerah konflik. Akan tetapi di Jawa Tengah, aman," katanya didampingi Kepala Kepolisian Daerah Jateng Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono di Batang, Selasa.

Ia menyebutkan Polri akan menerjunkan 2/3 kekuatan atau 300 ribu personel pada pengamanan Pilkada Serentak tersebut.

"Kita sudah sebar rencana operasi pengamanan pilkada. Oleh karena, kita akan melakukan pengamanan khusus pada sejumlah daerah rawan konflik," katanya.

Kepala Polda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan ada 21 ribu dan TNI sekitar 10 ribu untuk memback-up pengamanan pelaksanaan Pilkada Jateng.

Sistem pengamanan aktivitas calon, partai pengusung, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), kata dia, akan diamankan atau dijaga oleh Polri.

"Nantinya, jika waktu kampanye calon yang melibatkan massa yang lebih besar akan kita lebih tingkatkan pengamanannya," katanya.

Ia mengatakan polda telah memantau kemungkinan sejumlah titik rawan konflik meski hingga kini kondisi di daerah masih aman dan kondusif.

"Kendati demikian, kami harus tetap waspada dan jangan terlalu percaya diri. Kita tetap akan mengantisipasi dengan langkah-langkah untuk mendinginkan suasana dan menjadi suasana menjadi kegembiraan," katanya.

Selain itu, kata dia, jajaran Polda Jateng akan mengajak stakeholder lain berkomitmen menjaga keamanan dan tidak menjadikan pilkada sebagai perpecahan.

"Cara itu, antara lain kita mengajak olahraga bersama agar kita tidak terkonsentrasi serius," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024