Yogyakarta (Antaranews Jateng) - Organisasi kesehatan asal Indonesia, Sembutopia, mendorong para blogger mengampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat melalui tulisan.
"Kami berharap dengan menggalang kekuatan para blogger akan lebih banyak tulisan-tulisan mengenai kesehatan," kata Pendiri Sembutopia yang juga konsultan kuliner Kafi Kurnia saat acara temu blogger di Yogyakarta, Sabtu malam.
Menurut Kafi, hingga saat ini kesadaran masyarakat Indonesia untuk membangun pola hidup sehat masih rendah. Di negara lain, masyarakatnya cenderung memiliki kemampuan menghindari sakit karena mereka sadar pentingnya pola hidup sehat.
"Kalau kita lihat di beberapa negara kemampuan untuk tidak sakit makin berkembang, semakin tinggi karena memiliki kesadaran makan yang benar dan olahraga," kata dia.
Oleh sebab itu, menurut dia, literasi pola hidup sehat melalui tulisan atau artikel para blogger perlu diperbanyak melalui laman-laman digital. Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Dunia 2018, Sembutopia menggalang dukungan para blogger melalui lomba blog.
"Kita punya visi 2020, saya berharap pada 2020 lebih banyak lagi tulisan-tulisan tentang kesehatan melalui media-media online," kata dia.
Menurut Kafi, masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan makan buah dan sayuran. Data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian pada 2011, diketahui bahwa konsumsi buah-buahan masyarakat Indonesia hanya 34,55 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan konsumsi sayuran sebagai salah satu sumber serat bagi kesehatan, selain buah, di Indonesia hanya 40,35 kilogram per kapita per tahun.
"Padahal kurangnya konsumsi sayur dan buah menjadi salah satu penyebab melonjaknya penyakit tidak menular di Indonesia," kata dia.
Selain itu, lanjut Kafi, berdasarkan kajian para ilmuan Amerika Serikat yang mengkaji data ponsel dari ratusan ribu orang di seluruh dunia, dapat diindikasikan bahwa orang Indonesia paling malas berjalan kaki.
Para peneliti di Universitas Stanford menggunakan data menit per menit dari 700.000 orang yang menggunakan aplikasi pemantau aktivitas pada telepon seluler mereka.
Hasilnya, orang-orang di Hong Kong menempati urutan teratas dalam daftar penduduk paling rajin berjalan kaki. Adapun penduduk paling malas sedunia adalah orang Indonesia yang berada pada posisi terbuncit dengan mencatat 3.513 langkah per hari.
"Rata-rata publik Hong Kong berjalan kaki sebanyak 6.880 langkah setiap hari," kata Kafi.(Editor : Tasrif Tarmizi).
"Kami berharap dengan menggalang kekuatan para blogger akan lebih banyak tulisan-tulisan mengenai kesehatan," kata Pendiri Sembutopia yang juga konsultan kuliner Kafi Kurnia saat acara temu blogger di Yogyakarta, Sabtu malam.
Menurut Kafi, hingga saat ini kesadaran masyarakat Indonesia untuk membangun pola hidup sehat masih rendah. Di negara lain, masyarakatnya cenderung memiliki kemampuan menghindari sakit karena mereka sadar pentingnya pola hidup sehat.
"Kalau kita lihat di beberapa negara kemampuan untuk tidak sakit makin berkembang, semakin tinggi karena memiliki kesadaran makan yang benar dan olahraga," kata dia.
Oleh sebab itu, menurut dia, literasi pola hidup sehat melalui tulisan atau artikel para blogger perlu diperbanyak melalui laman-laman digital. Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Dunia 2018, Sembutopia menggalang dukungan para blogger melalui lomba blog.
"Kita punya visi 2020, saya berharap pada 2020 lebih banyak lagi tulisan-tulisan tentang kesehatan melalui media-media online," kata dia.
Menurut Kafi, masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan makan buah dan sayuran. Data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian pada 2011, diketahui bahwa konsumsi buah-buahan masyarakat Indonesia hanya 34,55 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan konsumsi sayuran sebagai salah satu sumber serat bagi kesehatan, selain buah, di Indonesia hanya 40,35 kilogram per kapita per tahun.
"Padahal kurangnya konsumsi sayur dan buah menjadi salah satu penyebab melonjaknya penyakit tidak menular di Indonesia," kata dia.
Selain itu, lanjut Kafi, berdasarkan kajian para ilmuan Amerika Serikat yang mengkaji data ponsel dari ratusan ribu orang di seluruh dunia, dapat diindikasikan bahwa orang Indonesia paling malas berjalan kaki.
Para peneliti di Universitas Stanford menggunakan data menit per menit dari 700.000 orang yang menggunakan aplikasi pemantau aktivitas pada telepon seluler mereka.
Hasilnya, orang-orang di Hong Kong menempati urutan teratas dalam daftar penduduk paling rajin berjalan kaki. Adapun penduduk paling malas sedunia adalah orang Indonesia yang berada pada posisi terbuncit dengan mencatat 3.513 langkah per hari.
"Rata-rata publik Hong Kong berjalan kaki sebanyak 6.880 langkah setiap hari," kata Kafi.(Editor : Tasrif Tarmizi).