Pekalongan (Antaranews Jateng) - Produksi ikan hasil tangkapan nelayan yang dilelang di Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama sepekan terakhir ini mencapai sekitar 50 ton per hari,` kata Kepala TPI setempat Sugiyo.

"Membaiknya kondisi cuaca di perairan Laut Jawa dan sekitarnya serta dengan memasukinya masa kepulangan kapal nelayan setelah 3,5 bulan dari melaut mengakibatkan aktivitas lelang ikan di TPI mulai ramai setelah beberapa bulan sebulanya lumpuh," katanya.

Menurut dia, rata-rata produksi ikan nelayan yang dilelang di TPI mencapai sekitar 40 ton hingga 50 ton per hari atau senilai Rp600 juta sampai Rp800 juta/ hari.

"Bahkan, dengan membaiknya kondisi cuaca, produksi ikan yang dilelang pada Selasa (3/4) mampu mencapai sekitar 90 ton atau senilai Rp1,8 miliar," katanya.

Ia mengatakan aktivitas lelang ikan itu diperkirakan akan terus ramai hingga akhir April 2018 karena sebagain kapal nelayan jenis purse saine yang kini masih berada di laut belum masuk ke pelabuhan setempat.

"Ramainya aktivitas lelang ikan ini juga untuk mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perinkanan sebesar Rp6 miliar," katanya.

Ia mengatakan untuk mengembalikan kejayaan perikanan di daerah itu, TPI terus berusaha mencari terobosan-terobosan dan masukan pada masyarakat, seperti pemilik kapal, pengolah ikan, dan bakul ikan.

"Sebagai upaya mengembalikan kejayaan perikanan, TPI menerapkan lelang ikan sesuai ketentuan. Kendati demikian, ada masukan atau terobosan dari nelayan maupun pemlik kapal pembelian ikan kangsung dari kapal meski hal tersebut belum bisa kami penuhi," katanya.

Adapun pertimbangan belum bisa dipenuhi keinginan pelaku perikanan tersebut, kata dia, adalah adanya syarat 10 persen hasil tangkapan ikan nelayan harus dileleng untuk memenuhi kebutuhan bakal ikan dan sisanya bisa dibeli oleh pengusaha besar bakul ikan serta pengolah ikan.

"Akan tetapi, proses pembelian ikan secara borongan tersebut tetap harus melalui TPI," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024