Temanggung (Antaranews Jateng) - Potensi lahan untuk pengembangan budi daya bawang putih di Indonesia sekitar 600.000 hektare, kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto.

Setyanto di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan potensi lahan untuk pengembangan bawang putih tersebut tersebar di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

Ia menyampaikan hal tersebut usai mendampingi tim dari Lembaga Penelitian Sandong China yang menangani sayuran dan bunga meninjau tanaman bawang putih di Desa Glapansari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

Ia mengatakan untuk mewujudkan target swasembada bawang putih pada 2019/2020 perlu lahan sekitar 73.000 hektare dengan rincian, 60.000 hektare untuk konsumsi dan sisanya 13.000 hektare untuk benih.

Menurut dia, Kementan sudah mengidentifikasi bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian terdapat sekitar 70 kabupaten yang merupakan lokasi penanaman bawang putih.

"Lebih dari 600.000 hektare daerah yang cocok ditanami bawang putih. Kalau semuanya mau bekerja keras, bekerja cerdas dengan menghasilkan siaung bawang putih yang besar-besar, mudah-mudahan swasembada bisa dicapai," katanya.

Baca juga: 6.000 ha potensi pengembangan bawang putih di Temanggung

Ia mengatakan berdasarkan masukan dari tim Lembaga Penelitian Sandong China dalam menanam bawang putih harus memperhatikan jarak tanam yang agak longgar, yakni 10 x 15 centimeter supaya hasilnya bisa optimal.

Selain itu, katanya, ukuran siung yang ditanam juga harus besar, di China ukuran siung yang ditanam antara tiga hingga empat gram per siung. Dosis pupuk juga perlu ditambah, rata-rata yang dilakukan petani sekitar 200 kilogram NPK per hektare, maka harus ditambah lagi 50 hingga 100 kilogram NPK per hektare.

"Berdasarkan pengamatan kami tanaman bawang putih di Karanganyar, Magelang, dan Malang bagus, tetapi saya lihat paling baik di Temanggung, termasuk di Lombok Timur," katanya.

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024