Solo (Antaranews Jateng) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berupaya meminimalisasi besaran tunggakan iuran atau premi dari peserta dengan menggandeng lembaga pembiayaan.

"Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Koperasi Nusantara dan tiga perbankan untuk meningkatkan kolektabilitas iuran para peserta BPJS Kesehatan dengan program dana talangan," kata Analis Iuran dan Kepatuhan BPJS Kantor Wilayah Jawa Tengah Aminah Pamikasih di Solo, Kamis.

Ia mengatakan langkah tersebut dilakukan menyusul besaran tunggakan iuran BPJS Kesehatan yang terus membengkak. Menurut dia, khusus di Jawa Tengah hingga 2 Januari 2018 nilai tunggakan iuran JKN-KIS sudah lebih dari Rp7 miliar.

Terkait dengan kerja sama tersebut, pihaknya belum menargetkan berapa besar tunggakan iuran yang dapat ditekan. Meski demikian, ia berharap besar dari program talangan dan tabungan tersebut.

"Masing-masing Kader JKN yang akan bekerja sama dengan Koperasi Nusantara ditarget bisa menghimpun dana tunggakan senilai Rp10 juta/bulan," katanya.

Sementara itu, Kepala Koperasi Nusantara KSU Area Yogyakarta Rizki Andrianto mengatakan koperasi tersebut akan menyediakan?dana talangan untuk?cicilan tunggakan?iuran JKN-KIS.

Ia mengatakan nantinya para peserta harus mendapatkan rekomendasi dari Kader JKN atau BPJS setempat?untuk bisa memanfaatkan fasilitas dana talangan tersebut.

Secara nasional pihaknya menyiapkan dana talangan sebesar Rp4 triliun.

"Beberapa kriteria peserta BPJS Kesehatan yang bisa mengakses program ini di antaranya tunggakan iuran sudah?mencapai?hingga?12 bulan dan kepesertaan yang dicover fasilitas dana talangan ini adalah untuk kelas 1 dan 2," katanya.

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024