Kudus (Antaranews Jateng) - Warga Nahdlatul Ulama di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dibebaskan untuk memilih calon gubernur, mengingat dari kedua peserta Pilkada Jateng terdapat kader NU, kata Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus Abdul Hadi.

"Kami ingatkan, bahwa NU merupakan organisasi kemasyarakatan Islamiyah, sehingga harus ikut aktif menyosialisasikan Pilkada serentak 2018. Terkait pilihan, kami kembalikan kepada warga NU sendiri, mana yang sesuai harapan mereka," ujarnya usai menerima kunjungan Calon Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin di kantor PCNU Kudus, Jumat.

Dengan adanya dua kader NU yang menjadi Calon Wakil Gubernur Jateng, kata dia, warga NU harus cerdas memilih.

Apalagi, kata dia, baik Ida Fauziyah maupun Taj Yasin yang merupakan calon wakil gubernur juga sama-sama kader NU, karena Ida dari IPPNU dan Fatayat, sedangkan Yasin dari Sarang, Rembang.

Terkait kehadiran Taj Yasin, kata dia, memang dalam rangka bersilaturahmi, demikian halnya Ida Fauziyah sebelumnya juga sempat menyambangi Kantor PCNU dan ulama NU di Kudus pada awal Februari 2018.

Taj Yasin sebelum mendatangi kantor PCNU, sempat jumatan di Masjid Agung Kudus.

Selanjutnya, melanjutkan perjalanannya ke STIKES Cendekia dan menuju ke Kantor PCNU Kudus.

Taj Yasin mengatakan, kedatangannya dalam rangka bersilaturahmi dan memohon doa restu terkait Pilkada di Jateng.

"Mudah-mudahan, pelaksanaan Pilkada Jateng berlangsung damai dan barokah. Kalau memang nantinya terpilih harapannya bisa amanah, itu yang terpenting," ujarnya.

Ia menegaskan, kedatangannya ke kantor PCNU Kudus bukan lantas ingin mengajak NU berpolitik.

"NU merupakan organisasi massa yang kedudukannya di atas partai politik. Meskipun demikian, memang ada kader NU yang ikut dalam kepengurusan partai," ujarnya.

Terkait silaturahmi ke sejumlah tokoh NU, kata Yasin, karena mereka dianggap sebagai orang tua, sehingga harus dikunjungi dan memohon doa restu.

Ia juga tidak mempermasalahkan, kunjungan Ida Fauziyah yang juga menyambangi tokoh NU di Kudus.

"Saya tidak menganggap, hal demikian sebagai upaya memecah suara NU. Apalagi, NU itu kuat, pintar-pintar, dan tidak boleh NU itu dipecah karena NU merupakan organisasi besar," ujarnya.

Pertemuannya dengan sejumlah pengurus PCNU Kudus, Yasin juga memaparkan prioritasnya ketika dipercaya memimpin Jateng, seperti bidang pendidikan, keagamaan dan masalah perempuan.

Setelah berkunjung ke kantor PCNU Kudus, Yasin dijadwalkan mengunjungi DPC PPP Kudus, mengunjungi Kiai Sya`roni Ahmadi, Kiai Ulin Nuha Arwani. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024