Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Semarang bakal menyelenggarakan pasar murah di 16 titik untuk membantu masyarakat sekaligus menekan laju inflasi.

"Kalau melihat data pada bulan Januari 2018, andil terbesar inflasi `kan ada pada kelompok bahan pangan," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Rabu.

Melihat kondisi tersebut, kata Hendi (sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu), upaya menekan harga pangan, utamanya kebutuhan pokok akan terus dimaksimalkan.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Semarang, kata dia, dengan menggelar pasar murah secara serentak di 16 titik di Kota Semarang pada tanggal 19 Februari 2018.

Setidaknya 40 ton beras dengan harga murah sudah disiapkan untuk didistribusikan ke tengah masyarakat, di samping gula pasir, minyak goreng, dan telur ayam.

"Teknisnya, (pasar murah, red.) akan kami mulai serentak pada hari itu (19-2-2018) mulai pukul 09.00 WIB. Paket bahan pangan semula Rp114.500,00 dijual Rp50 ribu," katanya.

Sebanyak 16 titik pasar murah itu, yakni Balai Kelurahan Krobokan, Kuningan, Peterongan, Bugangan, Bendan Duwur, Gemah, Sendangguwo, Trimulyo, dan Wonosari.

Kemudian, bertempat di Balai Kelurahan Gayamsari, Srondol Wetan, Mangkang Kulon, Semarang Tengah, Mijen, Candisari, dan Aula Kecamatan Gunungpati Semarang.

Hendi berpesan kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban saat pasar murah karena sudah ada pembagian kupon yang dilaksanakan sebelum pasar murah.

"Jangan sampai karena terlalu antusias, lalu ada kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan. Saya sudah minta untuk diatur pembagiannya dalam beberapa kelompok," katanya.

Ia berharap penyelenggaraan pasar murah itu bisa membantu meringankan beban masyarakat, serta bisa membantu menekan laju inflasi secara optimal.

Sementara itu, Camat Gunungpati Ronny Tjahjo Nugroho mengatakan bahwa pembagian kupon pasar murah mulai Kamis (15/2) untuk warga Gunungpati, Semarang.

"Di Kecamatan Gunungpati, ada 500 kupon yang dibagikan. Pelaksanaan pengambilan paket kami bagi dalam empat kelompok, setiap kelompok maksimal terlayani 1 jam," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024