Magelang (Antaranews Jateng) - Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina mengatakan beberapa hasil proyek fisik pembangunan di daerah setempat pada 2017 perlu disempurnakan supaya bisa digunakan secara optimal.

"Beberapa bangunan masih perlu disempurnakan karena ada kekurangan, terutama pada bagian atap yang airnya merembes sehingga membuat eternit terkena tetesan air," katanya ketika meninjau sejumlah hasil proyek fisik pembangunan di kota itu di Magelang, Senin.

Sejumlah bangunan fisik yang masuk dalam proyek pembangunan menggunakan dana APBD 2017 sudah siap untuk dioperasionalkan tahun ini, di antaranya bangunan depo arsip, terminal tipe C, Puskesmas Jurangombo, Kantor Kecamatan Magelang Tengah, dan rumah susun sewa (rusunawa).

Rencananya, bangunan-bangunan itu diresmikan pada hari Rabu (7/2).

"Makanya, hari ini (5/2) kita melakukan peninjauan kesiapan bangunan," kata Windarti Agustina yang dalam peninjauan itu didampingi sejumlah pejabat dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Windarti mencontohkan tentang depo arsip yang di bagian atapnya masih dijumpai rembesan air.

Ia menjelaskan tentang pentingnya depo arsip tersebut yang sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan dokumen sehingga tingkat perlindungan harus maksimal.

Selain itu, beberapa titik di bagian eternit bangunan Puskesmas Jurangombo juga terdapat bekas rembesan air sehingga berpotensi mudah ambrol.

Ia mengaku sudah meminta pihak terkait dalam pelaksanaan proyek tersebut untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut.

"Sudah diminta supaya semuanya diperbaiki, disempurnakan. Apalagi, saat ini masih dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab rekanan pelaksana," ujar Windarti.

Ia memastikan semua bangunan fisik hasil proyek yang bersumber dana dari APBD 2017 itu sudah siap digunakan sebagaimana mestinya saat peresmian pada Rabu (7/2).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemerintah Kota Magelang Yonas Nusantrawan Bolla mengatakan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas dan pihak pelaksana proyek terkait dengan temuan atas kekurangsempurnaan bangunan.

"Sudah langsung kontak. Pihak pelaksana menyatakan sanggup untuk melakukan penyempurnaan, apalagi saat ini masih pada masa pemeliharaan," katanya.

Masa pemeliharaan hasil proyek tersebut selama 6 bulan ke depan atau 180 hari. Walaupun demikian, Yonas meminta agar penyempurnaan bisa diselesaikan sesegera mungkin.

Ia mengatakan bahwa kebocoran atap sejumlah bangunan tersebut terjadi karena curah hujan yang tinggi.

Selain itu, katanya, kemungkinan sambungan atap kurang pas atau kurang presisi sehingga memang perlu dibenahi.

"Prinsipnya, sambil kita pantau, sambil terus dievaluasi," kata Yonas. (hms)


Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024