Kudus (Antaranews Jateng) - Penyelesaian pembangunan pusat perdagangan atau "trade center" di kompleks Terminal Induk Jati Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih membutuhkan tambahan anggaran hingga Rp10 miliar.

"Anggaran sebesar itu untuk menuntaskan bangunan yang sudah berdiri, seperti pembuatan atap lantai dua, tembok, hingga tangga berjalan atau escalator," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti di Kudus, Jumat.

Sebetulnya, kata dia, bangunan tersebut juga perlu dilengkapi pendingin ruangan.

Hanya saja, kata dia, kebutuhan anggaran yang masih begitu besar tersebut belum sebanding dengan anggaran yang tersedia tahun ini.

Ia mengatakan, anggaran yang diperoleh lewat APBD murni 2018 sebesar Rp3,5 miliar.

Untuk pengadaan tangga berjalan saja, kata dia, membutuhkan anggaran hingga Rp1,7 miliar sehingga anggaran yang tersedia belum cukup untuk menuntaskan pembanguann pusat perdagangan khusus usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Rencananya, kata Sudiharti, pihaknya akan mengusulkan tambahan anggaran lewat APBD Perubahan 2018. "Kami berharap, memang disetujui agar bangunan berlantai tersebut bisa segera dimanfaatkan," ujarnya.

Apabila belum tersedia tambahan anggaran yang sesuai kebutuhan, kata dia, bangunan pusat perdagangan tersebut tentu belum bisa dimanfaatkan para pelaku usaha kecil di Kabupaten Kudus pada tahun ini.

Pembangunan pusat perdagangan di atas lahan seluas 4.618 meter persegi yang berada di kompleks Terminal Induk Jati Kudus tersebut dimulai 2017 dengan anggaran sebesar Rp12,46 miliar.

Sementara luas bangunan "trade center" sekitar 2.180 meter yang pengerjaannya selesai bulan Desember 2017.

Hanya saja, bangunan berlantai tersebut belum selesai seluruhnya karena masih ada lanjutan pembangunan, terutama untuk jendela, atap lantai dua, penuntasan dinding bangunan serta tangga berjalan. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024