Boyolali, (Antaranews Jateng) - Sebanyak 561 orang berhasil lolos seleksi administrasi rekrutmen Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) di tingkat Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk persiapan Pemilihan Gubernur 2018 di Kabupaten Boyolali.

"561 orang PPL berthasil lolos seleksi administrasi, dan peserta akan disaring menjadi 267 orang untuk dilantik anggota PPL, sesuai jumlah desa/kelurahan di Boyolali," kata anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Bidang Pencegahan Kabupaten Boyolali, Rubianto, di Boyolali, Rabu.

Rubianto mengatakan kualifikasi untuk mendaftaran sebagai PPL cukup mudah, yakni peserta dengan berijazah minimal SMA dan berusia di atas 25 tahun.

Peserta dalam seleksi mengikuti ujian wawancara kemampuan tentang regulasi Pemilu, dan harus tes narkoba untuk memastikan mereka bersih dari penyalahgunaan obat terlarang.

Menurut dia, seleksi untuk menjaring anggota PPL sangta ketat dan mereka harus benar-benar netral, antara lain tidak menjadi pegawai BUMN/BUMD, serta tidak menjadi simpatisan atau anggota parpol tertentu.

Dia mengatakan data peserta yang lolos administrasi pada Rabu ini, langsung dicek dalam data Sistem Partai Politik (Sipol). Siapa tahu mereka ada yang tergabung dalam parpol.

"Netralitas PPL menjadi poin penting dalam syarat perekrutan, karena mereka menjadi garis depan di akar rumput dalam pengawasan proses Pilgub," katanya.

Menurut dia, berdasar pengalaman, bentuk-bentuk pelanggaran biasanya terjadi di tiap tahapan, baik saat kampanye, pencoblosan hingga penghitungan suara.

"Kami akan melantik anggota PPL pada 14 Januari mendatang. Pada seleksi tidak ada tes tertulis, tetapi setelah seleksi administrasi langsung wawancara dan tes narkoba," katanya.

Pihaknya sudah melakukan berbagai langkah sosialisasi untuk mendorong pengawasan partisipatif dari masyarakat. Selain menjalin komunikasi dengan berbagai stakeholder. Seluruh anggota Panwascam diminta terlibat aktif kegiatan masyarakat, dari rapat RT hingga pengajian dan sebagainya.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024