Batang, (Antaranews Jateng) - Bulan dana Palang Merah Indonesia Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berhasil mengumpulkan sumbangan dana sebesar Rp1,083 miliar dari target Rp1,177 miliar.
Bupati Batang, Wihaji di Batang, Jumat, mengatakan bahwa meski sumbangan bulan dana PMI tidak mampu mencapai target tetapi secara kuantitatif mengalami kenaikan sekitar 4,5 persen.
"Dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan ketulusan, serta keikhlasan semua pihak dan partisipasi masyarakat, bulan dana PMI mampu memperoleh lebih Rp1 miliar," katanya.
Ia mengatakan pencapaian sumbangan dana PMI pada 2017 sudah luar biasa karena sumbangan kemanusiaan ini memang membutuhkan keikhlasan dan memiliki nilai sosial yang tinggi.
Pencapaian sumbangan dana PMI tersebut, kata dia, diperoleh dari sektor pelajar atau siswa 20 persen, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Korpri, TNI dan Polri 7 persen, dan sisanya dari sektor lainnya.
"Kami memaklumi adanya penurunan sumbangan dari sektor DPRD, Korpri, TNI dan Polri. Akan tetapi yang terpenting adalah semangat membangun kemanusiaan dan penurunan ini disebabkan jumlah penyumbang yang sudah ada yang pensiun dan mutasi keluar daerah," katanya.
Adapun sektor yang meengalami kenaikan terhadap sumbangan dana PMI, kata dia, yaitu pada pelayanan masyarakat seperti organisasi perangat daerah (OPD) dan instansi vertikal yang pada 2017 naik 14 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kami berharap pada 2018 dapat lebih ditingkatkan lagi operasionalnya dengan meningkatkan sosialisasi untuk memnperkuat dukungan tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha, dan partisipasi masyrakat, serta berbagai media yang memungkinkan," katanya.
Ketua PMI Kabupaten Batang, Achmad Taufik mengatakan pada kegiatan sosial itu, PMI akan memberikan bantuan pada korban musibah dan program kemanusiaan dalam membantu pemkab mengatasi persoalan rumah tidak layak huni (RTLH).
"Sesuai aturan PMI bisa membantu perbaikan RTLH yang rumahnya roboh karena musibah puting beliung dan lainya. Kendati demikian panitia bulan dana PMI pada 2018 akan dipegang oleh polres," katanya.
Bupati Batang, Wihaji di Batang, Jumat, mengatakan bahwa meski sumbangan bulan dana PMI tidak mampu mencapai target tetapi secara kuantitatif mengalami kenaikan sekitar 4,5 persen.
"Dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan ketulusan, serta keikhlasan semua pihak dan partisipasi masyarakat, bulan dana PMI mampu memperoleh lebih Rp1 miliar," katanya.
Ia mengatakan pencapaian sumbangan dana PMI pada 2017 sudah luar biasa karena sumbangan kemanusiaan ini memang membutuhkan keikhlasan dan memiliki nilai sosial yang tinggi.
Pencapaian sumbangan dana PMI tersebut, kata dia, diperoleh dari sektor pelajar atau siswa 20 persen, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Korpri, TNI dan Polri 7 persen, dan sisanya dari sektor lainnya.
"Kami memaklumi adanya penurunan sumbangan dari sektor DPRD, Korpri, TNI dan Polri. Akan tetapi yang terpenting adalah semangat membangun kemanusiaan dan penurunan ini disebabkan jumlah penyumbang yang sudah ada yang pensiun dan mutasi keluar daerah," katanya.
Adapun sektor yang meengalami kenaikan terhadap sumbangan dana PMI, kata dia, yaitu pada pelayanan masyarakat seperti organisasi perangat daerah (OPD) dan instansi vertikal yang pada 2017 naik 14 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kami berharap pada 2018 dapat lebih ditingkatkan lagi operasionalnya dengan meningkatkan sosialisasi untuk memnperkuat dukungan tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha, dan partisipasi masyrakat, serta berbagai media yang memungkinkan," katanya.
Ketua PMI Kabupaten Batang, Achmad Taufik mengatakan pada kegiatan sosial itu, PMI akan memberikan bantuan pada korban musibah dan program kemanusiaan dalam membantu pemkab mengatasi persoalan rumah tidak layak huni (RTLH).
"Sesuai aturan PMI bisa membantu perbaikan RTLH yang rumahnya roboh karena musibah puting beliung dan lainya. Kendati demikian panitia bulan dana PMI pada 2018 akan dipegang oleh polres," katanya.