Pekalongan, ANTARA JATENG - Rumah Sakit Umum Daerah Kajen Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menyiapkan kamar isolasi bagi pasien difteri sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan terjadi penyebaran penyakit tersebut.

Staf Bagian Pelayanan Medik RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, Imam Prasetyo di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa meski hingga saat ini belum ditemukan penderita difteri tetapi RSUD telah menyediakan kamar isolasi bagi pasien penyakit itu.

"Hingga kini, difteri memang belum ditemukan di daerah ini. Kendati demikian, kami melakukan langkah antisipasi jika ada pasien difteri yaitu menyiapkan kamar isolasi dan mengajukan serum antidifteri," katanya.

Ia berharap kasus difteri yang sudah terjadi di sejumlah daerah lain tidak berimbas ke Kabupaten Pekalongan karena penyakit tersebut berbahaya bagi manusia.

"Jika satu saja kasus ditemukan maka dinyatakan kejadian luar biasa (KLB). Akan tetapi hingga sekarang belum pernah ditemukan kasus difteri di RSUD," katanya.

Ia mengatakan meski belum pernah ada temuan pasien difteri, RSUD sudah melakukan langkah antisipasi menyusul dengan merebaknya kembali penyakit akibat bakteri "Corynebacterium diphtheria" di beberapa wilayah di Indonesia.

"Oleh karena, kami berharap masyarakat yang memiliki keluhan nyeri tenggorokan, ada batuk pilek, pembesaran kelenjar leher, dan gangguan sesak nafas segera diperiksakan ke unit pelayanan kesehatan terdekat," katanya.

Menurut dia, difteri adalah salah satu jenis penyakit menular dan cukup berbahaya karena dapat menyebabkan kematian.

Difteri, kata dia, akan menyumbat saluran pernapasan atas atau toksinnya yang bersifat "pathogen" yang bisa menimbulkan komplikasi seperti gagal nafas.

"Bagi penderita difteri biasanya masa inkubasi yaitu antara 2 hingga 6 hari. Oleh karena hal yang tidak kalah penting mengantisipasi difteri adalah melakukan imunisasi DPT yang kurang dari satu tahun selama tiga kali, boster umur 2 tahun, masuk SD, dan kelas lima," katanya.



Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024