Semarang, ANTARA JATENG - PT Pertamina Marketing Operation Region IV menggarap Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah yang merupakan sentra pembuatan kulit lunpia menjadi Kampung Bright Gas.

General Manager Pertamina  MOR IV Yanur Budi Hartanto dalam peluncuran Kampung Bright Gas sentra pembuatan kulit lunpia Kranggan di Semarang, Jumat menjelaskan ada 35 pembuat kulit lunpia telah beralih menggunakan elpiji 3 kg ke elpiji Bright Gas 5.5 kg.

"Saya sempat ngobrol dengan mereka. Mereka mengaku lebih senang menggunakan Bright Gas karena tidak butuh tabung lebih banyak," katanya.

Awalnya, total tabung yang digunakan sebanyak 210 tabung elpiji 3 kg per hari, dengan beralih ke Bright Gas tabung 5.5 kg turun menjadi 105 tabung per hari.

Untuk mempercantik Kampung Bright Gas, lanjut Yanur, Pertamina melakukan pemugaran gapura desa, mural tembok, membuat taman desa, merenovasi tempat usaha seperti warung soto, warung nasi dan gerobak dorong, pengecatan jalan dan rumah-rumah warga.

"Ini berpotensi menjadi kampung wisata kuliner, akan banyak dikunjungi masyarakat," katanya.

Sales Executive Elpiji Pertamina MOR IV Rayon I Bima Kusuma Aji menambahkan bahwa Pertamina juga akan membuat Kampung Bright Gas di Kampung Batik Rembang dan Pekalongan.

Sampai saat ini penggunaan elpji untuk wilayah Semarang sudah 75 ribu tabung, sementara tingkat Jateng dan DIY sekitar 350 ribu tabung. Jumlah tersebut mengalami peningkatan lima kali lipat dibanding tahun 2016.


Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor :
Copyright © ANTARA 2024