Kudus, ANTARA JATENG - Sekitar 19 komika dari berbagai daerah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, beradu jenaka dalam lomba "stand up comedy" untuk menyosialisasikan pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang digelar KPU setempat, Rabu.
Lomba komedi tunggal yang diselenggarakan KPU Kudus bekerja sama dengan PWI Kudus tersebut, digelar di auditorium Universitas Muria Kudus (UMK).
"Kami berharap, melalui para komika atau pelawak tunggal tersebut, bisa mencairkan suasana selama persiapan pelaksanaan Pilkada Kudus yang dimungkinkan sempat tegang," kata Ketua KPU Kabupaten Kudus Moh. Khanafi di Kudus.
Selain itu, dia berharap, upaya KPU Kudus menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada Kudus dan Jateng tahun 2018 kepada masyarakat bisa maksimal, karena disampaikan dengan cara berbeda melalui humor.
Menurut dia, lomba komedi tunggal tersebut menjadi ajang talenta muda, mengingat mayoritas pesertanya masih muda dan ada yang masih berstatus pelajar.
Pada kesempatan tersebut, dia menjelaskan, tahapan Pilkada Kudus, di antaranya penyerahan dokumen dukungan untuk calon perseorangan.
Sebelumnya, kata dia, tercatat ada dua bakal pasangan calon yang menyerahkan syarat dukungan.
Keduanya, yakni pasangan Nor Hartoyo-Junaidi serta Akhwan-Hadi Sucipto.
"Mereka sudah menyerahkan syarat dukungan dan syarat dukungan dari keduanya juga sudah melampaui batas minimal dukungan untuk mengikuti Pilkada 2018 sebanyak 45.323 dukungan," ujarnya.
Jumlah pendaftar lomba "stand up comedy" tersebut, tercatat mencapai 25 pendaftar, namun saat daftar ulang tercatat hanya 19 peserta yang hadir.
Meskipun banyak peserta pemula, namun mayoritas mampu membawakan materi tentang Pilkada Kudus 2018.
Adapun tema "stand up comedy" yang ditentukan oleh panitia, yakni terkait demokrasi, pemilih cerdas, pemilih rasional.
Sementara sub temanya, yakni tolak gologan putih dan tolak politik uang.
Hanya saja, tidak semua komika mampu membuat para pennon tertawa lepas, karena ada pula yang sekadar bercerita tentang pengalaman saat menjadi pemilih pemula serta sekadar mengajak penonton untuk tolak golput maupun politik uang.
Dari puluhan peserta tersebut, terpilih lima peserta terbaik dan berhak mendapatkan hadiah berupa piala serta uang.
Untuk juara pertama, mendapatkan hadiah uang sebesar Rp1,5 juta, juara II sebesar Rp1 juta, dan juara III sebesar Rp750 ribu.
Sementara juara harapan I dan II masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar Rp500 ribu dan Rp250 ribu.
Lomba komedi tunggal yang diselenggarakan KPU Kudus bekerja sama dengan PWI Kudus tersebut, digelar di auditorium Universitas Muria Kudus (UMK).
"Kami berharap, melalui para komika atau pelawak tunggal tersebut, bisa mencairkan suasana selama persiapan pelaksanaan Pilkada Kudus yang dimungkinkan sempat tegang," kata Ketua KPU Kabupaten Kudus Moh. Khanafi di Kudus.
Selain itu, dia berharap, upaya KPU Kudus menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada Kudus dan Jateng tahun 2018 kepada masyarakat bisa maksimal, karena disampaikan dengan cara berbeda melalui humor.
Menurut dia, lomba komedi tunggal tersebut menjadi ajang talenta muda, mengingat mayoritas pesertanya masih muda dan ada yang masih berstatus pelajar.
Pada kesempatan tersebut, dia menjelaskan, tahapan Pilkada Kudus, di antaranya penyerahan dokumen dukungan untuk calon perseorangan.
Sebelumnya, kata dia, tercatat ada dua bakal pasangan calon yang menyerahkan syarat dukungan.
Keduanya, yakni pasangan Nor Hartoyo-Junaidi serta Akhwan-Hadi Sucipto.
"Mereka sudah menyerahkan syarat dukungan dan syarat dukungan dari keduanya juga sudah melampaui batas minimal dukungan untuk mengikuti Pilkada 2018 sebanyak 45.323 dukungan," ujarnya.
Jumlah pendaftar lomba "stand up comedy" tersebut, tercatat mencapai 25 pendaftar, namun saat daftar ulang tercatat hanya 19 peserta yang hadir.
Meskipun banyak peserta pemula, namun mayoritas mampu membawakan materi tentang Pilkada Kudus 2018.
Adapun tema "stand up comedy" yang ditentukan oleh panitia, yakni terkait demokrasi, pemilih cerdas, pemilih rasional.
Sementara sub temanya, yakni tolak gologan putih dan tolak politik uang.
Hanya saja, tidak semua komika mampu membuat para pennon tertawa lepas, karena ada pula yang sekadar bercerita tentang pengalaman saat menjadi pemilih pemula serta sekadar mengajak penonton untuk tolak golput maupun politik uang.
Dari puluhan peserta tersebut, terpilih lima peserta terbaik dan berhak mendapatkan hadiah berupa piala serta uang.
Untuk juara pertama, mendapatkan hadiah uang sebesar Rp1,5 juta, juara II sebesar Rp1 juta, dan juara III sebesar Rp750 ribu.
Sementara juara harapan I dan II masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar Rp500 ribu dan Rp250 ribu.