Banjarnegara, ANTARA JATENG - Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Pricillia Ohei mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya bencana menyusul adanya kemungkinan cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
"Masyarakat agar selalu waspada," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Nona Pricillia Ohei, di Banjarnegara, Selasa.
Dia juga meminta masyarakat segera membunyikan kentongan jika terjadi goncangan atau tanah longsor.
"Bunyikan kentongan sebagaimana yang pernah diajarkan oleh pihak kepolisian," katanya.
Kapolres juga menyarankan agar masyarakat mengikuti semua petunjuk dari instansi terkait.
"Apabila ada arahan dari instansi terkait untuk mengungsi, masyarakat disarankan untuk mengikutinya," katanya.
Hal tersebut, kata dia, untuk mengantisipasi terjadinya longsor atau bencana susulan.
Sebelumnya, BMKG mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, mengatakan BMKG Jawa Tengah telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku sejak 26 hingga 28 November 2017.
Potensi cuaca ekstrem antara lain disebabkan adanya tekanan rendah di Selatan Jawa yang menyebabkan area belokan angin dan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan hujan.
"Masyarakat agar selalu waspada," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Nona Pricillia Ohei, di Banjarnegara, Selasa.
Dia juga meminta masyarakat segera membunyikan kentongan jika terjadi goncangan atau tanah longsor.
"Bunyikan kentongan sebagaimana yang pernah diajarkan oleh pihak kepolisian," katanya.
Kapolres juga menyarankan agar masyarakat mengikuti semua petunjuk dari instansi terkait.
"Apabila ada arahan dari instansi terkait untuk mengungsi, masyarakat disarankan untuk mengikutinya," katanya.
Hal tersebut, kata dia, untuk mengantisipasi terjadinya longsor atau bencana susulan.
Sebelumnya, BMKG mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, mengatakan BMKG Jawa Tengah telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku sejak 26 hingga 28 November 2017.
Potensi cuaca ekstrem antara lain disebabkan adanya tekanan rendah di Selatan Jawa yang menyebabkan area belokan angin dan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan hujan.