Pekalongan, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meluncurkan gerakan massal minum obat penyakit kaki gajah (filariasis) bersama pelajar dan masyarakat dalam rangka menuju daerah itu bebas penyakit kaki gajah, Jumat.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa salah satu upaya dalam memutus rantai penularan penyakit kaki gajah adalah dengan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis pada seluruh warga.

"Adapun, jumlah sasaran yang telah didata untuk minum obat filariasis itu sebanyak 271.220 jiwa. Ada tiga kategori yang diberikan sesuai dosis umur yaitu usia 2-5 tahun (paket 1 berupa puyer), usia 6-14 tahun (paket 2 berupa tablet), dan usia di atas 14 tahun (paket 3 berupa tablet)," katanya.

Ia mengatakan pemkab akan melibatkan 1.850 tenaga pelaksana eliminiasi (TPE) yang terdiri atas kader posyandu, tokoh masyarakat, dan perangkat kelurahan, serta didampingi petugas puskesmas.

"Petugas tersebut akan keliling `door to door` untuk memberikan dan menyaksikan warga binaannya meminum obat," katanya.

Menurut dia, POPM filariasis sebelumnya sudah dilaksanakan selama lima tahun berturut-turut yaitu mulai 2011 hingga 2015.

Berdasar hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI pada Nopember 2015, kata dia, ternyata angka mikro filaria (mf rate) Kota Pekalongan masih lebih dari 1 persen yang berarti dari 100 orang ditemukan lebih dari 1 orang yang terinfeksi cacing filaria.

"Oleh karena, Kota Pekalongan masih dinyatakan belum lulus dan harus mengulang kegiatan POPM Filariasis lagi pada tahun 2017 dan 2018. Kegagalan tersebut salah satunya disebabkan karena masih banyak masyarakat yang enggan minum obat filariasis," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024