Pekalongan, ANTARA JATENG - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pekalongan, Jawa Tengah, melalui program tanggung jawab Sosial perusahaan atau "Corporate Social Responsibility (CSR)" berkomitmen meningkatkan kualitas para pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM) sebagai salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia.
Kepala BCA Kantor Cabang Utama (KCU) Pekalongan, Andreas Andy Christianto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sebagai tindak lanjut program CSR itu, BCA melakukan pelatihan laporan laba dan rugi pada sekitar 50 pelaku UMKM yang dilaksanakan mulai 9-10 Oktober 2017.
"Pentingnya pembukuan dan laporan laba rugi ini sebagai salah satu alat ukur peningkatan usaha. Selain itu, pelaku usaha juga bisa fokus memikirkan inovasi untuk usahanya setelah pembukuan dan laporan dan laba rugi selesai dilakukan," katanya.
Kegiatan pelatihan terhadap para pelaku UMKM ini dimentori langsung oleh Senior Officer Divisi Bisnis Komersial dan SME BCA (DBKM), Suryawati Widjaja dan Vice President Divisi Pembelajaran dan Pengemangan BCA, Lim Wayan Setiady.
Ia mengatakan pertimbangan BCA memilih program pelatihan laba dan rugi ini karena selama ini banyak perbankan telah melakukan program CSR tetapi belum menyentuh masalah dasar bagi para pelaku UMKM.
"Oleh karena, kami mencoba menginventarisasi apa saja yang menjadi kendala dasar para pelaku UMKM. Dari hal sederhana yaitu pembukuan laba dan rugi," katanya.
Selain melakukan program pelatihan pembukuan laba dan rugi, kata dia, BCA juga akan memberikan akses kemudahan dan bunga khusus permodalan bagi pelaku UMKM.
"Jadi, kami tidak hanya memberikan pelatihan namun juga kemudahan akses perbankan. Para peserta UMKM, kami berikan bunga spesial untuk permodalan," katanya.
Menurut dia, BCA tidak sekadar memberikan pelatihan laba dan rugi tetapi juga akan mengawal dari awal hingga akses permodalan terhadap para pelaku UMKM.
"Istilah kita menanam dari kecil untuk dirawat dan dipupuk. Tidak sekadar mencari keuntungan saja melainkan ada fungsi sosial yang kami laksanakan," katanya.
Kepala BCA Kantor Cabang Utama (KCU) Pekalongan, Andreas Andy Christianto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sebagai tindak lanjut program CSR itu, BCA melakukan pelatihan laporan laba dan rugi pada sekitar 50 pelaku UMKM yang dilaksanakan mulai 9-10 Oktober 2017.
"Pentingnya pembukuan dan laporan laba rugi ini sebagai salah satu alat ukur peningkatan usaha. Selain itu, pelaku usaha juga bisa fokus memikirkan inovasi untuk usahanya setelah pembukuan dan laporan dan laba rugi selesai dilakukan," katanya.
Kegiatan pelatihan terhadap para pelaku UMKM ini dimentori langsung oleh Senior Officer Divisi Bisnis Komersial dan SME BCA (DBKM), Suryawati Widjaja dan Vice President Divisi Pembelajaran dan Pengemangan BCA, Lim Wayan Setiady.
Ia mengatakan pertimbangan BCA memilih program pelatihan laba dan rugi ini karena selama ini banyak perbankan telah melakukan program CSR tetapi belum menyentuh masalah dasar bagi para pelaku UMKM.
"Oleh karena, kami mencoba menginventarisasi apa saja yang menjadi kendala dasar para pelaku UMKM. Dari hal sederhana yaitu pembukuan laba dan rugi," katanya.
Selain melakukan program pelatihan pembukuan laba dan rugi, kata dia, BCA juga akan memberikan akses kemudahan dan bunga khusus permodalan bagi pelaku UMKM.
"Jadi, kami tidak hanya memberikan pelatihan namun juga kemudahan akses perbankan. Para peserta UMKM, kami berikan bunga spesial untuk permodalan," katanya.
Menurut dia, BCA tidak sekadar memberikan pelatihan laba dan rugi tetapi juga akan mengawal dari awal hingga akses permodalan terhadap para pelaku UMKM.
"Istilah kita menanam dari kecil untuk dirawat dan dipupuk. Tidak sekadar mencari keuntungan saja melainkan ada fungsi sosial yang kami laksanakan," katanya.