Banjarnegara, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus mendorong para petani di wilayah tersebut untuk menerapkan budi daya ikan air tawar di lahan sawah pertanian padi atau minapadi.
"Pemkab terus mendorong petani agar menerapkan minapadi, sosialisasi juga terus dilakukan," kata Kepala dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara Singgih Haryono di Banjarnegara, Minggu.
Singgih mengakui, ada berbagai kendala yang dihadapi para petani dalam penerapan budi daya minapadi.
Salah satu kendala yang dihadapi, kata singgih, adalah terkait permodalan.
"Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemkab Banjarnegara akan terus berupaya memberikan bantuan permodalan budi daya model minapadi," katanya.
Selain permodalan, kata Singgih, kendala lain yang dihadapi para petani untuk menerapkan praktek pola tanam minapadi adalah terkait kepemilikan lahan.
"Contohnya, ada petani yang berminat dengan pertanian minapadi, namun bukan pemilik lahan, melainkan hanya sebagai penyewa lahan," katanya.
Selain itu, kata dia, kendala lainnya adalah kepemilikan lahan yang tidak berada pada satu lokasi, namun terpotong-potong, sehingga menyulitkan petani untuk berbudidaya model minapadi.
"Biasanya pemilik tidak mau lahannya dibuat untuk pertanian model minapadi, karena lahannya yang harus dibuat caren penampungan sebagai media untuk pola tanam minapadi," katanya.
Namun demikian, Pemkab Banjarnegara akan terus mendorong pengembangan minapadi di wilayah tersebut.
"Kami berupaya terus memberikan bantuan bagi pengembangan minapadi di Banjarnegara, kami berharap luas minapadi semakin bertambah. Sehingga potensi lahan minapadi yang ada bisa dioptimalkan," katanya.
"Pemkab terus mendorong petani agar menerapkan minapadi, sosialisasi juga terus dilakukan," kata Kepala dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara Singgih Haryono di Banjarnegara, Minggu.
Singgih mengakui, ada berbagai kendala yang dihadapi para petani dalam penerapan budi daya minapadi.
Salah satu kendala yang dihadapi, kata singgih, adalah terkait permodalan.
"Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemkab Banjarnegara akan terus berupaya memberikan bantuan permodalan budi daya model minapadi," katanya.
Selain permodalan, kata Singgih, kendala lain yang dihadapi para petani untuk menerapkan praktek pola tanam minapadi adalah terkait kepemilikan lahan.
"Contohnya, ada petani yang berminat dengan pertanian minapadi, namun bukan pemilik lahan, melainkan hanya sebagai penyewa lahan," katanya.
Selain itu, kata dia, kendala lainnya adalah kepemilikan lahan yang tidak berada pada satu lokasi, namun terpotong-potong, sehingga menyulitkan petani untuk berbudidaya model minapadi.
"Biasanya pemilik tidak mau lahannya dibuat untuk pertanian model minapadi, karena lahannya yang harus dibuat caren penampungan sebagai media untuk pola tanam minapadi," katanya.
Namun demikian, Pemkab Banjarnegara akan terus mendorong pengembangan minapadi di wilayah tersebut.
"Kami berupaya terus memberikan bantuan bagi pengembangan minapadi di Banjarnegara, kami berharap luas minapadi semakin bertambah. Sehingga potensi lahan minapadi yang ada bisa dioptimalkan," katanya.