Kebumen, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan agar proses pembuatan genteng oleh para pengrajin di Kabupaten Kebumen, dimodernkan sehingga mampu bersaing dengan hasil produksi pabrik.

"Selalu saja kalau sifatnya industri rumah tangga agak sulit bersaing lawan pabrikan. Kalau ini bisa dimodernisasi, saya kira Sokka (merek genteng) akan berkibar," katanya usai berdialog bersama pengusaha dan pelaku industri genteng di Kabupaten Kebumen, Rabu.

Menurut Ganjar, pemodernan bisa dilakukan para perajin dengan menerapkan teknologi pada setiap tahapan pembuatan genteng, mulai pengukuran kadar tanah yang akan dijadikan bahan baku, pengolahan, pencetakan hingga pengeringan.

Jika hal tersebut dilakukan, kata Ganjar, berarti para perajin genteng membutuhkan laboratorium untuk menguji kadar tanah yang paling baik dibuat genteng.

"Perlu suntikan teknologi dan dana dari pemerintah untuk menggerakkan perekonomian di tingkat desa sehingga kesejahteraan perajin genteng bisa meningkat," ujarnya.

Selain modernisasi dengan penerapan teknologi, Ganjar meminta agar perajin genteng Sokka di Kabupaten Kebumen yang berjumlah sekitar 1.000 orang, membentuk lembaga koperasi sehingga memudahkan dalam berkoordinasi, serta penyaluran bantuan permodalan.

Mantan anggota DPR RI itu menawarkan diversifikasi kepada para perajin genteng guna mengantisipasi kebangkrutan.

"Umpama belajar teknologi keramik yang lain, seperti alat rumah tangga atau kerajinan yang lain, tidak hanya memproduksi genteng sehingga nanti bisa berkembang jauh lebih banyak," katanya.



Pewarta : Wisnu Adhi N
Editor :
Copyright © ANTARA 2024