Semarang, ANTARA JATENG - BKKBN tengah menyusun indikator dimensi variabel indeks pembangunan berwawasan kependudukan (IPBK) melalui diseminasi kebijakan pengendalian dan pembangunan berwawasan kependudukan di Semarang.
Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 11 sampai dengan 13 September tersebut dihadiri para pakar demografi, praktisi, kementerian, internal BKKBN, serta stakeholder terkait.
Direktur Pemaduan kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN Humphrey Apon menjelaskan bahwa penyusunan indikator dimensi variabel IPBK ini akan menjadi dasar menentukan formulasi yang tepat berhasil tidaknya pembangunan berwawasan kependudukan.
"Ini workshop terakhir untuk memformulasikan kembali formula yang pas menyusun indeks pembangunan berwawasan kependudukan," katanya.
Pembangunan berwawasan kependudukan, lanjut Humphrey, sangat penting karena hasil international conference on population and development (ICPD) di Kairo tahun 1994 meletakkan people centered developer atau pembangunan berwawasan kependudukan sebagai salah satu prinsip yang disepakati.
Ketua Koalisi Kependudukan untuk Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Prof Saratri Wilonoyudo menambahkan bahwa ada empat dimensi atau kriteria untuk mengukur IPBK.
Keempat kriteria tersebut yakni pembangunan berwawasan kependudukan yang menempatkan penduduk sebagai pelaku atau subyek sekaligus sebagai penikmat atau obyek dari hasil pembangunan.
Kriteria kedua adanya partisipasi berkelanjutan sehingga dapat dinikmati oleh generasi berikutnya; ketiga terintegrasi, dan keempat pembangunan propeople yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
Plh Kepala BKKBN Provinsi Jateng Erna Sulistyowati menambahkan bahwa untuk di wilayah Jawa Tengah masih terus melakukan sosialisasi mengenai indeks pembangunan berwawasan kependudukan.
"Kami berharap nantinya ada komitmen bersama untuk menggunakan data indeks pembangunan berwawasan kependudukan (IPBK)," kata Erna.
Jumlah penduduk Indonesia sekitar 237.556.363 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen sesuai hasil sensus penduduk 2010 (jumlah penduduk Indonesia tersebut nomor empat terbesar di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat).
Banyaknya jumlah penduduk Indonesia tersebut belum diikuti dengan kualitas yang baik dengan indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia hanya menduduki peringkat 110 dari 188 negara pada tahun 2014.
Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 11 sampai dengan 13 September tersebut dihadiri para pakar demografi, praktisi, kementerian, internal BKKBN, serta stakeholder terkait.
Direktur Pemaduan kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN Humphrey Apon menjelaskan bahwa penyusunan indikator dimensi variabel IPBK ini akan menjadi dasar menentukan formulasi yang tepat berhasil tidaknya pembangunan berwawasan kependudukan.
"Ini workshop terakhir untuk memformulasikan kembali formula yang pas menyusun indeks pembangunan berwawasan kependudukan," katanya.
Pembangunan berwawasan kependudukan, lanjut Humphrey, sangat penting karena hasil international conference on population and development (ICPD) di Kairo tahun 1994 meletakkan people centered developer atau pembangunan berwawasan kependudukan sebagai salah satu prinsip yang disepakati.
Ketua Koalisi Kependudukan untuk Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Prof Saratri Wilonoyudo menambahkan bahwa ada empat dimensi atau kriteria untuk mengukur IPBK.
Keempat kriteria tersebut yakni pembangunan berwawasan kependudukan yang menempatkan penduduk sebagai pelaku atau subyek sekaligus sebagai penikmat atau obyek dari hasil pembangunan.
Kriteria kedua adanya partisipasi berkelanjutan sehingga dapat dinikmati oleh generasi berikutnya; ketiga terintegrasi, dan keempat pembangunan propeople yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
Plh Kepala BKKBN Provinsi Jateng Erna Sulistyowati menambahkan bahwa untuk di wilayah Jawa Tengah masih terus melakukan sosialisasi mengenai indeks pembangunan berwawasan kependudukan.
"Kami berharap nantinya ada komitmen bersama untuk menggunakan data indeks pembangunan berwawasan kependudukan (IPBK)," kata Erna.
Jumlah penduduk Indonesia sekitar 237.556.363 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen sesuai hasil sensus penduduk 2010 (jumlah penduduk Indonesia tersebut nomor empat terbesar di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat).
Banyaknya jumlah penduduk Indonesia tersebut belum diikuti dengan kualitas yang baik dengan indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia hanya menduduki peringkat 110 dari 188 negara pada tahun 2014.