Boyolali, ANTARA JATENG - Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi mengajak elemen masyarakat di wilayah hukumnya untuk melakukan doa bersama bagi para korban krisis di Rohingya, Myanmar.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat Boyolali untuk berdoa bersama untuk korban Rohingya," kata Kapolres di Boyolali, Rabu.
Kapolres berharap masyarakat Boyolali tidak perlu ikut berangkat aksi bela Rohingya ke Borobudur Magelang yang akan dilakukan pada Jumat (8/9).
Menurut Kapolres masyarakat lebih baik berbuat yang lebih produktif untuk membantu para korban krisis di Rohingya.
Kapolres mengimbau seluruh masyarakat khususnya elemen keagamaan di Boyolali, untuk menyikapi apa yang terjadi di Myanmar dengan cerdas dan bijaksana.
Menyinggung soal sejumlah ajakan aksi ke Borobudur Magelang, Kapolres mengatakan sesuai Undang Undang, penyampaian pendapat di muka umum tidak diperbolehkan di tempat-tempat umum atau keagamaan.
Candi Borobudur merupakan salah satu tempat objek wisata dan tempat ibadah keagamaaan menjadi aset negara yang sudah diakui dunia.
Oleh karena itu, Kapolres berharap tidak ada masyarakat dari Boyolali yang berangkat ke Magelang pada tanggal 8 September mendatang. Namun, masyarakat lebih baik melakukan kegiatan lebih produktif membantu para korban di Rohingya.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat Boyolali untuk berdoa bersama untuk korban Rohingya," kata Kapolres di Boyolali, Rabu.
Kapolres berharap masyarakat Boyolali tidak perlu ikut berangkat aksi bela Rohingya ke Borobudur Magelang yang akan dilakukan pada Jumat (8/9).
Menurut Kapolres masyarakat lebih baik berbuat yang lebih produktif untuk membantu para korban krisis di Rohingya.
Kapolres mengimbau seluruh masyarakat khususnya elemen keagamaan di Boyolali, untuk menyikapi apa yang terjadi di Myanmar dengan cerdas dan bijaksana.
Menyinggung soal sejumlah ajakan aksi ke Borobudur Magelang, Kapolres mengatakan sesuai Undang Undang, penyampaian pendapat di muka umum tidak diperbolehkan di tempat-tempat umum atau keagamaan.
Candi Borobudur merupakan salah satu tempat objek wisata dan tempat ibadah keagamaaan menjadi aset negara yang sudah diakui dunia.
Oleh karena itu, Kapolres berharap tidak ada masyarakat dari Boyolali yang berangkat ke Magelang pada tanggal 8 September mendatang. Namun, masyarakat lebih baik melakukan kegiatan lebih produktif membantu para korban di Rohingya.