Kudus, ANTARA JATENG - Pelaku usaha yang bergerak di bidang konveksi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal dibekali kemampuan pengelolaan keuangan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan usahanya.

"Informasi yang berkembang, sebagian pelaku usaha di bidang konveksi di Kudus gulung tikar karena berbagai faktor," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Senin.

Selain itu, lanjut dia, sebagian besar juga hanya menerima pesanan tanpa mampu membuat produk yang diminati pasar.

Oleh karena itu, kata dia, mereka perlu dilatih tata cara mengelola keuangan yang baik yang dilengkapi dengan pembukuan.

Bekal lain yang akan diberikan, yakni terkait kemampuan mereka dalam membuat produk yang mampu bersaing di pasar serta tata cara pemasarannya.

Ia mengaku, kebiasaan mereka hanya sebagai penerima pesanan, membuat mereka tidak mampu berpikir kreatif dan inovatif, sehingga ketika tidak ada pemesan usaha mereka akhirnya semakin menurun dan ada yang harus gulung tikar.

Pasalnya, kata dia, mereka tidak mampu menciptakan produk busana yang bisa diterima pasar, karena selama ini mereka terbiasa hanya mengerjakan pesanan orang lain.

"Kebiasaan mereka yang membuat usahanya mudah goyah tersebut, perlu diubah dengan mendorong mereka lebih berani memunculkan ide dan kreativitas mereka dalam membuat desain busana yang lebih menarik," ujarnya.

Terkait dengan pemasaran, dia menggagas, untuk dibuatkan tempat belanja daring atau "online" untuk produk mereka, sehingga bisa diakses banyak orang tanpa biaya yang mahal dan transaksinya juga lebih aman.

Ia mengatakan, anggaran untuk pelatihan tersebut akan diusulkan melalui APBD 2018.

Upaya mendorong pemilik usaha konveksi di Kudus agar lebih maju, katanya, sudah dimulai dengan memberikan kesempatan para perancang baju setempat untuk mengikuti pameran di Kota Semarang.

"Kami ingin meningkatkan daya saing serta promosi busana hasil rancangan mereka di pasar regional," ujarnya.

Menurut dia, sudah saatnya mereka naik peringkat dari sekadar terima pesanan, menjadi desainer baju yang berkualitas dan nantinya bisa menghasilkan busana hasil rancangan sendiri.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024