Cilacap, ANTARA JATENG - Harga beras di Pasar Gede, Cilacap, Jawa Tengah, beranjak naik karena pasokan dari petani minim akibat masa panen hampir berakhir dan produksi gabah menurun seiring dengan maraknya serangan hama wereng di sejumlah wilayah.

"Kenaikan harga beras mulai berlangsung sejak akhir pekan kemarin," kata salah seorang pedagang, Yusuf di Cilacap, Senin.

Ia mengatakan harga beras kualitas bawah atau rendah yang sebelumnya berkisar Rp8.400-Rp9.000 per kilogram, naik menjadi Rp8.750-Rp9.250/kg.

Sementara harga beras kualitas medium yang sebelumnya berkisar Rp9.250-Rp10.250/kg, naik menjadi Rp9.650-Rp10.750/kg.

Menurut dia, kenaikan harga juga terjadi pada beras kualitas premium I, yakni dari Rp12.000/kg menjadi Rp12.150/kg, sedangkan harga beras kualitas premium II masih bertahan di kisaran Rp11.250/kg.

"Kenaikan harga beras terjadi karena pasokan dari petani ke penggilingan mulai berkurang seiring dengan hampir berakhirnya masa panen. Di samping itu, produksi gabah menurun akibat maraknya serangan hama wereng," katanya.

Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada sejumlah kebutuhan masyarakat, antara lain bawang merah ukuran sedang naik dari Rp18.500/kg menjadi Rp19.000/kg.

Harga minyak goreng curah yang sebelumnya Rp10.650/kg, naik menjadi Rp10.800/kg.

"Kalau harga cabai rawit merah masih berfluktuasi meskipun tidak sampai melonjak drastis seperti saat sebelum lebaran. Beberapa hari lalu sempat mencapai kisaran Rp14.500-Rp15.000/kg, lalu turun bertahap menjadi Rp11.500/kg, dan sejak akhir pekan kemarin Rp12.000/kg," kata salah seorang pedagang, Warto.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024