Batang, ANTARA JATENG - Nelayan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini memilih berhenti sementara melaut karena memasuki musim terang bulan dan kencangnya pusaran arus di laut.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan Kabupaten Batang Achmad Taufik di Batang, Kamis, mengatakan bahwa saat ini aktivitas bongkar muat ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Klidang Lor Batang sepi karena para nelayan memilih menambatkan kapalnya di pelabuhan setempat.

"Aktivitas bongkar muat ikan kini sedang sepi karena sebagian besar nelayan memilih beristirahat mencari ikan di laut," katanya.

Ia mengatakan memasuki musim terang bulan, nelayan memilih tidak melaut karena biaya perbekalan yang dikeluarkan mereka tidak seimbang dengan hasil tangkapan ikan.

"Para nelayan kini memilih memperbaiki jaring maupun bagian bodi kapal yang rusak dan ada juga digunakan waktunya untuk bekerja serabutan," katanya.

Menurut dia, sepinya aktivitas lelang ikan di TPI mengakibatkan harga ikan pun naik sekitar Rp2 ribu hingga Rp3 ribu per kilogram.

"Kendati demikian, memang ada harga ikan yang tidak naik. Akan tetapi rata-rata ikan mengalami kenaikan karena produksi ikan turun akibat nelayan banyak yang tidak melaut," katanya.

Seorang nelayan setempat, Umar (52), mengatakan pada kondisi normal, para nelayan mampu membawa hasil tangkapan ikan hingga mencapai 4 ton selama sehari semalam melaut.

"Akan tetapi, kini hanya maksimal 200 kilogram saja sehingga kami memilih beristirahat karena biaya perbekalan atau operasional dengan hasil tangkapan ikan tidak seimbang," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024