Kudus, ANTARA JATENG - Tim Kementerian Perdagangan melakukan pemantauan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Kliwon Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat.

Menurut perwakilan dari Kementerian Perdagangan Febri Andrian ditemui di sela-sela memantau harga kepokmas di Pasar Kliwon Kudus, Jumat, kegiatan ini dalam rangka mengetahui fluktuasi harga jual sejumlah kebutuhan pokok masyarakat menjelang Lebaran.

Adapun komoditas yang dipantau, yakni beras, daging, minyak goreng, gula pasir, dan bawang putih.

Hasil pemantauan hari ini (16/6), katanya, akan dilaporkan terlebih dahulu ke kementerian.

Selanjutnya, kata dia, akan dievaluasi, apakah ada kenaikan harga yang terlalu signifikan atau tidak.

"Kalaupun ada lonjakan harga sejumlah komoditas tersebut, tentunya akan menjadi pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah lebih lanjut, apakah kenaikannya masih wajar atau tidak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno mengungkapkan, hasil pantauan bersama tim pemantau dari Kementerian Perdagangan untuk saat ini harga jual sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Kliwon cukup stabil.

Ia mencontohkan, untuk harga telur ayam negeri saat ini dijual Rp19.000/kg, daging sapi untuk kualitas pertama dijual Rp110.000/kg, gula pasir Rp12.500/kg, serta minyak goreng curah Rp12.000/kg.

Komoditas beras, kata dia, untuk jenis IR 64 premium maupun IR 64 medium dijual dengan harga sama sebesar Rp9.500/kg.

Sementara bawang putih, kata dia, saat ini tersedia bawang putih Taiwan dengan harga jual di pasaran berkisar Rp30.000/kg, bahkan ada yang berani menjual lebih murah.

"Bawang merah justru stabil dengan harga Rp30.000/kg," ujarnya.

Berdasarkan informasi dari sejumlah pedagang, katanya, warga Kudus lebih senang membeli bawang putih kating karena lebih sedap ketika digunakan untuk memasak, dibandingkan dengan bawang putih Taiwan.

"Kalaupun nantinya ada komoditas pokok masyarakat yang harganya melambung tinggi, tentunya Kementerian Perdagangan juga akan mempertimbangkan untuk melakukan operasi pasar," ujarnya.

Hanya saja, lanjut dia, sasaran OP nantinya bukan konsumen, melainkan pedagang dengan harapan mereka bisa menjual komoditas tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor :
Copyright © ANTARA 2024