Jakarta, ANTARA JATENG - Mengudap atau ngemil mungkin dihindari orang dewasa karena khawatir akan berujung pada kegemukan, tapi tidak demikian untuk bayi.
Bukan hanya soal mengisi perut, aktivitas ngemil rupanya penting bagi tumbuh kembang seorang anak karena bisa jadi sarana melatih kemampuan motorik.
Psikolog anak Novita Tandry menjelaskan aktivitas mengudap alias snacking pada bayI di atas delapan bulan bisa membantu mengembangkan kemampuan panca indera. Ketika anak memegang kudapan sendiri, kemudian memasukkan ke dalam mulutnya, secara otomatis kemampuan motoriknya sedang diasah.
"Snacking juga melatih self feeding skill, agar anak bisa makan sendiri," katanya dalam peluncuran Promina Puffs di Jakarta, Rabu (7/6).
Kemampuan motorik menjadi sangat penting, kata Novita, bagi anak-anak yang tumbuh di dunia dengan teknologi serba canggih. Ketika segala mainan yang dulunya punya bentuk fisik bisa digantikan dengan hiburan yang ada di layar gawai, kemampuan motorik anak bisa terganggu karena tidak dilatih.
Camilan berbentuk kecil membuat anak belajar menjimpit, mengambil dengan ujung telunjuk dan jempol. Kemampuan menjimpit benda berukuran kecil umumnya berkembang saat anak berusia 8 hingga sembilan bulan.
"Menjimpit jadi bekal untuk kemampuan seperti menulis, menggunting dan mewarnai," kata Novita.
Tentu saja tidak sembarangan makanan bisa dijadikan kudapan untuk anak.
Praktisi kesehatan anak Margareta Komalasari menjelaskan ada beberapa syarat kudapan yang baik untuk anak, di antaranya makanan yang mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak serta zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral.
"Pilih healthy snack, misalnya buah."
Yang tak kalah penting, sediakan camilan yang ukurannya tidak lebih kecil dari tangan si anak untuk mengurangi risiko lain seperti tersangkut di tenggorokan.
"Jika memang bentuknya kecil, cari yang cepat lumer. Bila lama lumer ada risiko tersedak."
Bukan hanya soal mengisi perut, aktivitas ngemil rupanya penting bagi tumbuh kembang seorang anak karena bisa jadi sarana melatih kemampuan motorik.
Psikolog anak Novita Tandry menjelaskan aktivitas mengudap alias snacking pada bayI di atas delapan bulan bisa membantu mengembangkan kemampuan panca indera. Ketika anak memegang kudapan sendiri, kemudian memasukkan ke dalam mulutnya, secara otomatis kemampuan motoriknya sedang diasah.
"Snacking juga melatih self feeding skill, agar anak bisa makan sendiri," katanya dalam peluncuran Promina Puffs di Jakarta, Rabu (7/6).
Kemampuan motorik menjadi sangat penting, kata Novita, bagi anak-anak yang tumbuh di dunia dengan teknologi serba canggih. Ketika segala mainan yang dulunya punya bentuk fisik bisa digantikan dengan hiburan yang ada di layar gawai, kemampuan motorik anak bisa terganggu karena tidak dilatih.
Camilan berbentuk kecil membuat anak belajar menjimpit, mengambil dengan ujung telunjuk dan jempol. Kemampuan menjimpit benda berukuran kecil umumnya berkembang saat anak berusia 8 hingga sembilan bulan.
"Menjimpit jadi bekal untuk kemampuan seperti menulis, menggunting dan mewarnai," kata Novita.
Tentu saja tidak sembarangan makanan bisa dijadikan kudapan untuk anak.
Praktisi kesehatan anak Margareta Komalasari menjelaskan ada beberapa syarat kudapan yang baik untuk anak, di antaranya makanan yang mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak serta zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral.
"Pilih healthy snack, misalnya buah."
Yang tak kalah penting, sediakan camilan yang ukurannya tidak lebih kecil dari tangan si anak untuk mengurangi risiko lain seperti tersangkut di tenggorokan.
"Jika memang bentuknya kecil, cari yang cepat lumer. Bila lama lumer ada risiko tersedak."