Semarang, ANTARA JATENG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah meluncurkan aplikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan SMK negeri se-Jateng tahun ajaran 2017/2018 secara online atau dalam jaringan/daring.

Peluncuran PPDB dalam jaringan itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Gatot Bambang Hastowo di rumah dinas gubernur di Semarang, Selasa (7/6) malam.

Gatot menjelaskan bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemprov Jateng memiliki dan melaksanakan kewenangan dalam pengelolaan serta penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan khusus yang meliputi satuan pendidikan SMA, SMK, dan SLB.

"Salah satu hal yang dilakukan Pemprov Jateng adalah menyelenggarakan aplikasi PPDB daring dengan harapan ingin memberikan pelayanan terbaik, meskipun menjadi tantangan berat tapi inilah bagian untuk menjaga dan menghadirkan transparansi serta akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan," katanya.

Menurut dia, alasan utama Pemprov Jateng menyelenggarakan PPDB "online" adalah agar masyarakat mendapatkan kemudahan dalam pemanfaatan kemajuan ilmu dan teknologi.

"Sistem PPDB `online` yang dirancang secara `real time` tentu akan memberikan banyak kesempatan bagi masyarakat pengguna dalam menentukan pilihan studi lanjut bagi calon peserta didik, maupun bagi para orang tua yang melaksanakan tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya," ujarnya.

Ia mengatakan, pendaftaran PPDB daring pada 11-14 Juni 2017 dan hasilnya akan diumumkan pada 19 Juni 2017 dengan jumlah satuan pendidikan sebanyak 361 SMA serta 231 SMK.

Berdasarkan hasil pendataan, secara keseluruhan jumlah daya tampung untuk SMA Negeri sebanyak 112.728 siswa dan SMK Negeri 97.144 siswa.

Jumlah total daya tampung tersebut akan diperebutkan oleh para lulusan SMP/MTs sederajat yang lulus tahun ajaran 2016/2017 maupun lulusan tahun sebelumnya di Provinsi Jateng ditambah dengan calon peserta didik dari luar provinsi.

Kendati demikian, Gatot mengakui kendala persiapan PPDB relatif banyak, mulai sumber daya manusia (SDM), alat, dan sistemnya, mengingat penerapan sistem "online" secara serentak di Jateng itu baru pertama kalinya.

"Kami berupaya PPDB berjalan secara transparan, akuntabel, terbuka, objektif, tidak ada diskriminasi," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi N.
Editor :
Copyright © ANTARA 2024