Cilacap, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Cilacap pada tahun anggaran 2017 mengusulkan bantuan kepada pemerintah pusat berupa 2.000 unit converter kit untuk mengonversi elpiji menjadi bahan bakar mesin kapal nelayan.

"Kami mengusulkan sekitar 2.000 unit. Akan tetapi, realisasinya tergantung pada Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap Saiful Purnamaji di Cilacap, Rabu.

Saiful Purnamaji mengakui bahwa converter kit hanya bisa untuk mesin kapal berbahan bakar bensin murni atau bermesin 4 tak yang menggunakan gantaran.

Untuk kapal nelayan yang menggunakan mesin tempel, kata dia, tidak bisa menggunakan converter kit karena mesinnya menggunakan bensin campur oli atau bermesin 2 tak.

Dia mengatakan kapal yang menggunakan mesin tempel banyak digunakan oleh nelayan perairan laut.

"Kapal dengan mesin 4 tak atau menggunakan gantaran digunakan oleh nelayan perairan dalam, seperti sungai dan danau. Kawasan Segara Anakan, termasuk perairan dalam," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, bantuan berupa converter kit yang telah disalurkan pada 2016 ditujukan untuk nelayan di Segara Anakan maupun sungai.

Salah satu syarat untuk memperoleh bantuan converter kit dan sebagainya harus memiliki kartu nelayan.

Kementerian ESDM pada Oktober 2016 mendistribusikan bantuan berupa 902 unit converter kit untuk nelayan yang tersebar di delapan kecamatan se-Kabupaten Cilacap, yakni Kecamatan Kampung Laut, Patimuan, Kedungreja, Sidareja, Bantarsari, Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara.

Penggunaan converter kit bisa menghemat anggaran yang harus dikeluarkan untuk melaut hingga 50 persen atau lebih dari biasanya yang berkisar Rp35.000,00 s.d. Rp40.000,00 menjadi Rp15.500,00.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024