Jakarta, ANTARA JATENG - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mematok target penjualan sebanyak 3.000 unit tiap bulan untuk produk city car terbaru, Astra Daihatsu Ayla, yang diluncurkan dengan dua tipe mesin 1.000 cc dan 1.200cc.
Amelia Tjandra Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor mengatakan target yang "tidak tinggi" itu sesuai dengan pencapaian Daihatsu pada triwulan pertama 2017. Daihatsu menjual 2.000 unit pada Januari, 2.000 unit juga pada Februari, dan 2.500 unit pada Maret.
"Dengan model baru ini, kami ingin menjual 3.000 unit (per bulan). Sebanyak 1.000 unit untuk tipe 1.2 liter (1.200cc) dan 2.000 unit untuk tipe 1.000cc," kata Amelia Tjandra dalam peluncuran Ayla terbaru di Jakarta, Jumat.
"Kami berpendapat apa yang sudah dilakukan dengan kondisi ekonomi sekarang ini, maka 3.000 unit adalah target yang masuk di akal," lanjut dia.
Lebih lanjut, Amelia menjelaskan Daihatsu tidak mematok target tinggi untuk Ayla karena ada perlambatan di sektor pembiayaan kredit. Di sisi lain, menurut dia, sebesar 83 persen mobil Daihatsu dibeli melalui kredit.
"(Penjualan) Daihatsu 83 persen dari kredit, kalau leasing-nya terpengaruh maka penjualan kita juga terpengaruh," kata dia.
Ia menambahkan, "Kalau pasang target pada kondisi normal, kami mau pasang target tinggi, tapi kondisi sekarang tak berani."
Daihatsu Indonesia meluncurkan Ayla generasi kedua dengan dua pilihan mesin guna menyasar segmen pasar yang berbeda.
(Baca juga: Daihatsu luncurkan generasi kedua Ayla)
Ayla bermesin 1.000 cc yang dijual mulai Rp92,5juta (tipe D Manual) menyasar keluarga baru yang membutuhkan mobil irit bahan bakar, sedangkan Ayla 1.200cc menarget pasar anak muda yang membutuhkan mobil yang lebih bertenaga.
Daihatsu Indonesia pun yakin kehadiran Ayla 1.200cc tidak akan menggerus pasar saudaranya sesama city car yaitu Daihatsu Sirion yang memiliki kapasitas mesin 1.300cc.
"Beda kelas, Sirion itu harganya di atas Rp150juta, Sirion bukan untuk segmen yang disasar Ayla 1.200cc," jelas Amelia.
Amelia Tjandra Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor mengatakan target yang "tidak tinggi" itu sesuai dengan pencapaian Daihatsu pada triwulan pertama 2017. Daihatsu menjual 2.000 unit pada Januari, 2.000 unit juga pada Februari, dan 2.500 unit pada Maret.
"Dengan model baru ini, kami ingin menjual 3.000 unit (per bulan). Sebanyak 1.000 unit untuk tipe 1.2 liter (1.200cc) dan 2.000 unit untuk tipe 1.000cc," kata Amelia Tjandra dalam peluncuran Ayla terbaru di Jakarta, Jumat.
"Kami berpendapat apa yang sudah dilakukan dengan kondisi ekonomi sekarang ini, maka 3.000 unit adalah target yang masuk di akal," lanjut dia.
Lebih lanjut, Amelia menjelaskan Daihatsu tidak mematok target tinggi untuk Ayla karena ada perlambatan di sektor pembiayaan kredit. Di sisi lain, menurut dia, sebesar 83 persen mobil Daihatsu dibeli melalui kredit.
"(Penjualan) Daihatsu 83 persen dari kredit, kalau leasing-nya terpengaruh maka penjualan kita juga terpengaruh," kata dia.
Ia menambahkan, "Kalau pasang target pada kondisi normal, kami mau pasang target tinggi, tapi kondisi sekarang tak berani."
Daihatsu Indonesia meluncurkan Ayla generasi kedua dengan dua pilihan mesin guna menyasar segmen pasar yang berbeda.
(Baca juga: Daihatsu luncurkan generasi kedua Ayla)
Ayla bermesin 1.000 cc yang dijual mulai Rp92,5juta (tipe D Manual) menyasar keluarga baru yang membutuhkan mobil irit bahan bakar, sedangkan Ayla 1.200cc menarget pasar anak muda yang membutuhkan mobil yang lebih bertenaga.
Daihatsu Indonesia pun yakin kehadiran Ayla 1.200cc tidak akan menggerus pasar saudaranya sesama city car yaitu Daihatsu Sirion yang memiliki kapasitas mesin 1.300cc.
"Beda kelas, Sirion itu harganya di atas Rp150juta, Sirion bukan untuk segmen yang disasar Ayla 1.200cc," jelas Amelia.