Semarang, ANTARA JATENG - Keputusan Raja Arab Saudi Salman Abdul Aziz untuk memperpanjang masa liburan di Indonesia harus disikapi oleh pemerintah dengan menjadikannya sebagai peluang untuk menarik lebih banyak wisatawan dari Timur Tengah (Timteng).
 
Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Kamis, keputusan Raja Salman menjadi momentum untuk mempromosikan Indonesia termasuk Bali kepada, misalnya, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, dan negara Timteng lain.
 
Fikri menjelaskan bahwa menurut data Ditjen Imigrasi dan BPS, jumlah wisman asal Timur Tengah yang masuk ke Indonesia selama bulan januari 2017 sebanyak 18.835 orang atau naik jika dibandingkan dengan Januari 2016.
 
"Ini awalan yang baik, belum lagi raja Salman berlibur dan memperpanjang liburannya. Ditambah akhir Februari kemarin kita masuk dalam 7 destinasi wisata halal dunia versi media Timur Tengah," kata politikus PKS tersebut.
 
Mengingat timur tengah mayoritas beragama Islam, Fikri mengingatkan bahwa sukses tidaknya mengambil peluang ini tergantung strategi dari pemerintah dalam melakukan pendekatan dan promosi wisata, terutama wisata halal.
 
Sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa target Kemenpar pada 2017 adalah mendatangkan 15 juta wisatawan mancanegara.
 
Sebelumnya Raja Salman beserta rombongan berencana menghabiskan masa liburan di Bali sampai 9 Maret. Namun kemudian Raja Salman memperpanjang masa liburan di Pulau Dewata selama 3 hari sampai Ahad, 12 maret 2017.

Pewarta : Achmad Zaenal M
Editor :
Copyright © ANTARA 2024