Semarang, ANTARA JATENG - Tingkat kepuasan publik terhadap program strategi pemerintah JKN-KIS yang ditangani oleh BPJS Kesehatan menunjukkan pertumbuhan positif yakni 73,8 persen di tahun 2015 menjadi 80,3 persen per Agustus 2016.

"Data tersebut merupakan hasil survei tahun 2016 yang dilakukan oleh vendor dan angkanya akan terus dinaikkan karena target di 2019 untuk tingkat kepuasan publik sebesar 85 persen," kata Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari.

Hal tersebut disampaikan Andayani kepada para wartawan dalam kegiatan Media Gathering di Yogyakarta, Rabu (22/2). Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Divisi Regional VI BPJS Kesehatan Aris Jatmiko, perwakilan dari Pemprov Yogyakarta, dan perwakilan media.

Andayani menjelaskan bahwa tingkat kepuasan peserta merupakan salah satu indikator kesuksesan program JKN-KIS selain tingginya tingkat kepuasan fasilitas kesehatan dan keberlangsungan BPJS Kesehatan.

Untuk meningkatkan tingkat kepuasan peserta, lanjut Andayani, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai upaya di antaranya meningkatkan pelayanan seperti kemudahan pendaftaran dan pembayaran, memperbaiki sarana dan prasarana kantor, kemudahan akses pelayanan kesehatan, serta kemudahaan masyarakat untuk berkomunikasi dengan BPJS Kesehatan melalui call center 24 jam di nomor 1500 400.

BPJS Kesehatan, lanjut Andayani, terus meningkatkan kemudahan pembayaran melalui bank, ATM, autodebet khusus untuk bank pemerintah (BNI, BRI, Mandiri, dan BTN), kurir pos, hingga kader JKN-KIS.

"Kami terus memberikan kemudahan pembayaran iuran JKN-KIS dengan memperluas chanel pembayaran. Hingga saat ini sudah ada 12.606 kantor cabang dan 59.937 ATM," katanya.

Sementara untuk meningkatkan angka kepuasan fasilitas kesehatan yang saat ini berada di angka 78 persen dan diharapkan bisa 80 persen di tahun 2019, Andayani menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan terus mempercepat verifikasi, mempercepat pembayaran, dan terus melakukan sosialisasi.

Kepala Divisi Regional VI BPJS Kesehatan Aris Jatmiko menambahkan bahwa untuk wilayah Jateng dan DIY terdapat 3.067 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 323 fasilitas kesehatan tingkat rawat lanjut (FKTRL).

Untuk cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan per Desember 2016, tambah Aris Jatmiko ada sebanyak 25,3 juta orang atau 71 persen dari total penduduk di Jateng dan DIY. Sementara capaian rekrutmen peserta pekerja penerima upah (PPU) tercatat 2,6 juta peserta dan 701.049 jiwa peserta penerima iuran APBD.



Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor :
Copyright © ANTARA 2024