Manila, Antara Jateng - Indonesia memiliki potensi kelautan yang sangat besar. Tidak hanya sebagai jalur strategis, perairan Indonesia juga mengandung kekayaan yang luar biasa. Untuk itulah laut menjadi pilar penting kedaulatan Indonesia yang harus dijaga.
Indonesia patut berbangga karena menjadi salah satu negara produsen alutsista canggih yang diakui dunia, di antarannya adalah PT PAL Indonesia yang mampu membuat kapal perusak kawal rudal pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Bahkan, PT PAL juga mengekspor kapal canggih Strategic Seaflit Vessel (SSV) ke negara ASEAN.
"Kamis pagi di Surabaya diluncurkan kapal SSV yang kedua untuk pemerintah Filipina. Bahkan, yang membanggakan pengiriman SSV2 ini lebih cepat 4 bulan dari jadwal," kata Duta Besar Indonesia untuk Filipina Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Johny Josephus Lumintang ketika mengunjungi paviliun Indonesia dalam Pameran Pertahanan Internasional ADAS 2016 Filipina, Kamis (29/3).
Kehadiran pesawat CN235-220 besutan PT Dirgantara Indonesia (DI) juga dapat memperkuat kemaritiman Indonesia dari udara. Pesawat perang multifungsi memiliki kemampuan terbang selama 9 jam dan ketinggian terbang maksimum mencapai 25.000 kaki di atas permukaan laut.
"Pesawat ini dilengkapi dengan berbagai macam alat deteksi, radar dan radar cuaca. Biasa digunakan untuk patroli maritim. Bahkan, pesawat ini juga digunakan untuk operasi pencarian pesawat Air Asia yang hilang kontak Desember 2014 lalu," kata bagian pemasaran PT DI, Teguh Graito.
Selain infrastruktur alutsista yang kuat, untuk menjaga kedaulatan maritim Indonesia dibutuhkan keamananan sistem komunikasi. Contohnya dalam perilal illegal logging dan illegal fishing. Negara membutuhkan sistem keamanan komunikasi informasi agar pembasmian illegal logging dan illegal fishing dapat maksimal.
"Pelaku illegal logging dan illegal fishing bisa kabur karena berhasil menyadap informasi petugas saat di laut. Pasalnya, petugas kita berkomunikasi menggunakan radio yang frekuensinya dapat diketahui pelaku," kata Direktur Teknologi PT Indoguardika Cipta Kreasi Dahniar Wisnu Paramita kepada Antara Jateng.
Bocornya informasi, lanjut Dahniar, membuat pelaku mengetahui semua percakapan dan rencana yang dilakukan petugas. Untuk itu petugas memerlukan alat komunikasi yang aman agar proses komunikasi dapat terjaga kerahasiaannya.
Dahniar Wisnu Paramita mencontohkan produk Radio Guard buatan PT ICK yang dilengkapi dengan teknologi enkripsi. Dengan demikian, proses komunikasi hanya bisa dinikmati antara komunikator dan komunikan yang sama-sama menggunakan HT antisadap atau Radio Guard.
"Misalnya, ada HT lain yang kebetulan berada dalam frekuensi yang sama maka dia tidak bisa mengetahui proses komunikasi yang terjadi," terangnya.
Dahniar menambahkan bahwa di Indonesia produk Radio Guard sangat berguna bagi aparat untuk menghindari kebocoran informasi melalui radio. Radio Guard juga dapat digunakan untuk komunikasi lainnya yang membutuhkan keamanan privasi.
Indonesia patut berbangga karena menjadi salah satu negara produsen alutsista canggih yang diakui dunia, di antarannya adalah PT PAL Indonesia yang mampu membuat kapal perusak kawal rudal pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Bahkan, PT PAL juga mengekspor kapal canggih Strategic Seaflit Vessel (SSV) ke negara ASEAN.
"Kamis pagi di Surabaya diluncurkan kapal SSV yang kedua untuk pemerintah Filipina. Bahkan, yang membanggakan pengiriman SSV2 ini lebih cepat 4 bulan dari jadwal," kata Duta Besar Indonesia untuk Filipina Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Johny Josephus Lumintang ketika mengunjungi paviliun Indonesia dalam Pameran Pertahanan Internasional ADAS 2016 Filipina, Kamis (29/3).
Kehadiran pesawat CN235-220 besutan PT Dirgantara Indonesia (DI) juga dapat memperkuat kemaritiman Indonesia dari udara. Pesawat perang multifungsi memiliki kemampuan terbang selama 9 jam dan ketinggian terbang maksimum mencapai 25.000 kaki di atas permukaan laut.
"Pesawat ini dilengkapi dengan berbagai macam alat deteksi, radar dan radar cuaca. Biasa digunakan untuk patroli maritim. Bahkan, pesawat ini juga digunakan untuk operasi pencarian pesawat Air Asia yang hilang kontak Desember 2014 lalu," kata bagian pemasaran PT DI, Teguh Graito.
Selain infrastruktur alutsista yang kuat, untuk menjaga kedaulatan maritim Indonesia dibutuhkan keamananan sistem komunikasi. Contohnya dalam perilal illegal logging dan illegal fishing. Negara membutuhkan sistem keamanan komunikasi informasi agar pembasmian illegal logging dan illegal fishing dapat maksimal.
"Pelaku illegal logging dan illegal fishing bisa kabur karena berhasil menyadap informasi petugas saat di laut. Pasalnya, petugas kita berkomunikasi menggunakan radio yang frekuensinya dapat diketahui pelaku," kata Direktur Teknologi PT Indoguardika Cipta Kreasi Dahniar Wisnu Paramita kepada Antara Jateng.
Bocornya informasi, lanjut Dahniar, membuat pelaku mengetahui semua percakapan dan rencana yang dilakukan petugas. Untuk itu petugas memerlukan alat komunikasi yang aman agar proses komunikasi dapat terjaga kerahasiaannya.
Dahniar Wisnu Paramita mencontohkan produk Radio Guard buatan PT ICK yang dilengkapi dengan teknologi enkripsi. Dengan demikian, proses komunikasi hanya bisa dinikmati antara komunikator dan komunikan yang sama-sama menggunakan HT antisadap atau Radio Guard.
"Misalnya, ada HT lain yang kebetulan berada dalam frekuensi yang sama maka dia tidak bisa mengetahui proses komunikasi yang terjadi," terangnya.
Dahniar menambahkan bahwa di Indonesia produk Radio Guard sangat berguna bagi aparat untuk menghindari kebocoran informasi melalui radio. Radio Guard juga dapat digunakan untuk komunikasi lainnya yang membutuhkan keamanan privasi.