Semarang, Antara Jateng - Pengusaha furnitur Semarang Jimmy Jati Utomo menyatakan melemahnya sektor properti di Jawa Tengah berdampak pada menurunnya permintaan furnitur.

Pemilik Toko Furnitur Rumah Kita ini menyatakan, selama ini banyak bekerja sama dengan pengembang baik rumah maupun apartemen. Diakuinya, selain penjualan secara ritel, untuk hasil penjualan melalui kerja sama ini juga cukup signifikan.

"Terkait pelemahan sektor properti pada tahun ini ada penurunan penjualan untuk furnitur kami yaitu mencapai 10 persen," katanya pada pembukaan pameran Rumah Kita di Mal Ciputra di Semarang, Kamis.

Meski demikian, pihaknya berharap pascalebaran ini penjualan terus meningkat mengingat sudah banyak apartemen yang diserahterimakan kepada konsumen.

"Dengan begitu mereka mulai membeli isi apartemen, mulai dari springbed, meja, kursi, dan beberapa jenis furnitur lain," katanya.

Meski tidak menyampaikan target transaksi, pihaknya berharap penjualan pada pameran kali ini lebih baik dibandingkan pameran sebelumnya.

Beberapa merek springbed yang ditawarkan pada pameran yang diselenggarakan sejak hari ini hingga tanggal 12 September mendatang di antaranya King Koil, Serta, dan Airland.

"Total peserta yang mengikuti pameran kali ini ada 13 peserta," katanya.

Berbeda dengan pameran sebelumnya, untuk kali ini pihaknya melibatkan merek furnitur Charis. Pada pameran tersebut, Charis menawarkan penjualan dengan sistem paket mulai dari Rp30-40 juta.

"Total ada 4 paket yang ditawarkan, mulai dari satu set sofa untuk ruang tamu, ranjang, meja rias, dan 'coffee table'," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024