Batang, Antara Jateng - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar selama dua hari terakhir ini menyita sekitar 500 botol minuman keras sekaligus mengamankan tujuh orang yang diduga sebagai pekerja seks komersial.
Kepala Polres Batang, AKBP Joko Setiono, di Batang, Jumat, mengatakan operasi pekat ini dilakukan sebagai upaya menekan angka kriminalitas dalam rangka menyambut bulan puasa.
"Pada operasi pekat ini, kami menyita 500 botol minuman keras dari berbagai jenis dan merek. Selain itu juga mengamankan tujuh PSK dari lokalisasi Bong Cino," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Satuan Bhayangkara AKP Sukono mengatakan menjelang bulan Ramadhan, polres akan giat menggelar operasi pekat dengan sasaran peredaran minuman keras, prostitusi, premanisme, perjudian, dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Pada pelaksanaan operasi pekat ini, kata dia, polres juga akan melibatkan jajaran polsek terutama dalam pemberantasan peredaran minuman keras yang selama ini cukup meresahkan masyarakat.
"Meski polisi sudah berulangkali melakukan razia tetapi masih tetap ada masyarakat yang nekat berjualan minuman keras," katanya.
Ia mengatakan polisi akan menyisir beberapa lokasi yang diduga digunakan sebagai tempat berjualan miras dan ajang prostitusi terselubung.
Selain itu, kata dia, polisi juga menyisir tempat lokalisasi dan warung remang-remang serta tempat hiburan kafe karaoke.
"Kegiatan operasi pekat ini dilaksanakan dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Ramadhan," katanya.
Kepala Polres Batang, AKBP Joko Setiono, di Batang, Jumat, mengatakan operasi pekat ini dilakukan sebagai upaya menekan angka kriminalitas dalam rangka menyambut bulan puasa.
"Pada operasi pekat ini, kami menyita 500 botol minuman keras dari berbagai jenis dan merek. Selain itu juga mengamankan tujuh PSK dari lokalisasi Bong Cino," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Satuan Bhayangkara AKP Sukono mengatakan menjelang bulan Ramadhan, polres akan giat menggelar operasi pekat dengan sasaran peredaran minuman keras, prostitusi, premanisme, perjudian, dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Pada pelaksanaan operasi pekat ini, kata dia, polres juga akan melibatkan jajaran polsek terutama dalam pemberantasan peredaran minuman keras yang selama ini cukup meresahkan masyarakat.
"Meski polisi sudah berulangkali melakukan razia tetapi masih tetap ada masyarakat yang nekat berjualan minuman keras," katanya.
Ia mengatakan polisi akan menyisir beberapa lokasi yang diduga digunakan sebagai tempat berjualan miras dan ajang prostitusi terselubung.
Selain itu, kata dia, polisi juga menyisir tempat lokalisasi dan warung remang-remang serta tempat hiburan kafe karaoke.
"Kegiatan operasi pekat ini dilaksanakan dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Ramadhan," katanya.