Jakarta, Antara Jateng - Para militan ISIS bertempur mati-matian semalaman dan berhasil menangkal serangan pasukan Irak di distrik selatan kota Falluja yang berdekatan dengan Baghdad, kata para perwira Irak seperti dikutip Reuters.
Sementara itu seorang pejabat bantuan memperingkatkan "bencana kemanusiaan" tidak terhindarkan di kota yang penduduknya tidak bisa menyelamatkan diri itu.
Para serdadu dari unit eliter Tim Respons Cepat menghentikan gerak majunya semalam sekitar 500 meter dari distrik al-Shuhada, bagian selatan kota itu, kata seorang komandan tentara dan seorang perwira polisi.
"Pasukan kami dihujani tembakan senapan berat, mereka menggali parit dan terowongan," kata sang komandan di Kamp Tariq, bagian selatan Falluja, 50 km arah barat Baghdad.
Seorang staf rumah sakit Falluja mengaku menerima laporan 32 warga sipil tewas, sedangkan sumber-sumber medis menyebutkan jumlah korban tewas di kota itu sudah 50 orang yang terdiri dari 30 sipil dan 20 militan.
Falluja sudah dikepung selama sekitar enam bulan. Organisasi bantuan asing tidak ada di kota ini, namun mereka membantu siapa pun yang berhasil keluar dari Falluja untuk mencapai kamp pengungsi.
"Bencana kemanusiaan tengah berlangsung di Fallujah. Keluarga-keluarga terperangkap dalam baku tembak dengan tidak ada jalan yang aman untuk menghindarinya," kata Jan Egeland, Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu seorang pejabat bantuan memperingkatkan "bencana kemanusiaan" tidak terhindarkan di kota yang penduduknya tidak bisa menyelamatkan diri itu.
Para serdadu dari unit eliter Tim Respons Cepat menghentikan gerak majunya semalam sekitar 500 meter dari distrik al-Shuhada, bagian selatan kota itu, kata seorang komandan tentara dan seorang perwira polisi.
"Pasukan kami dihujani tembakan senapan berat, mereka menggali parit dan terowongan," kata sang komandan di Kamp Tariq, bagian selatan Falluja, 50 km arah barat Baghdad.
Seorang staf rumah sakit Falluja mengaku menerima laporan 32 warga sipil tewas, sedangkan sumber-sumber medis menyebutkan jumlah korban tewas di kota itu sudah 50 orang yang terdiri dari 30 sipil dan 20 militan.
Falluja sudah dikepung selama sekitar enam bulan. Organisasi bantuan asing tidak ada di kota ini, namun mereka membantu siapa pun yang berhasil keluar dari Falluja untuk mencapai kamp pengungsi.
"Bencana kemanusiaan tengah berlangsung di Fallujah. Keluarga-keluarga terperangkap dalam baku tembak dengan tidak ada jalan yang aman untuk menghindarinya," kata Jan Egeland, Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, seperti dikutip Reuters.