Kini Joko mengelola sebuah koperasi simpan pinjam (KSP) yang didirikannya. KSP ini kinerjanya terus menanjak.

Karier di dunia perbankan diawali pria kelahiran Surakarta, 10 November 1959, itu di bank yang dahulu bernama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng pada tahun 1986 dengan posisi sebagai staf.

Seiring dengan waktu, karier anak kedelapan dari 10 bersaudara itu terus menanjak, termasuk memimpin kantor cabang di sejumlah daerah, seperti Sukoharjo, Cilacap, Salatiga, Pati, Pekalongan, dan Cabang Utama Semarang.

Pada tahun 2009, suami Nelly Rahmawati (Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Semarang) itu diangkat sebagai Direktur Operasional Bank Jateng, kemudian pada tahun 2011 reposisi sebagai direktur pemasaran.

Purnatugasnya di Bank Jateng, Joko justru tergerak mendirikan koperasi karena kegelisahannya melihat pengusaha-pengusaha mikro meski pengalamannya sebagai bankir sudah tidak diragukan lagi.

"Pengusaha-pengusaha mikro ini rawan terjerat rentenir. Mereka mau berusaha tetapi tidak punya modal dan jaminan. Pinjam ke bank sulit, akhirnya lari ke rentenir," kata bapak dua anak itu.

Berbekal keinginannya membantu pengusaha mikro, Joko berinisiatif mendirikan koperasi simpan pinjam (KSP) yang diberi mana KSP Semar pada bulan Februari 2014 dengan aset awal sebesar Rp345 juta.

Kini, KSP Semar terus berkembang dengan aset yang tercatat mencapai Rp9,3 miliar dan berencana membuka kantor perwakilan, seperti di Kecamatan Gunungpati (Semarang) dan Kota Salatiga.

"Nama Semar ini punya arti, yakni 'sedya enak murih ajeg rukun'. Jadi, bisa sama-sama enak dan rukun. Selama ini, kata 'enak' dan 'rukun' tidak pernah bisa ketemu di dunia perbankan," ungkapnya.

Persaingan di perbankan yang begitu ketat membuat kata "enak" dan "rukun" tidak bisa seiring sehingga Joko lebih memilih mendirikan koperasi yang diakuinya sebagai saka guru perekonomian Indonesia.

"Bank kan berasal dari barat. Ekonomi murni Indonesia, ya, koperasi, dari dan untuk anggota. Saat ini, ada 1.000 anggota KSP Semar, seperti pedagang angkringan dan bakso," kata Joko.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024